Mohon tunggu...
Andreyani Puspita
Andreyani Puspita Mohon Tunggu... Administrasi - HI, EVERYONE!!

Saya bukan pemimpi hanya mencoba lebih menerima kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Pentingnya Menumbuhkan Self-Esteem dan Self Disclosure dalam Komunikasi Antar Pribadi

26 April 2021   14:00 Diperbarui: 26 April 2021   13:59 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Self-Esteem itu sendiri ialah berbicara tentang kepercayaan diri yang dimiliki oleh seseorang, dan self-disclosure berbica tentang keterbukaan diri seseorang. Kedua hal tersebut sangat penting untuk membangun sebuah hubungan dalam komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi itu sendiri dapat terjadi diantara 2 orang atau sebuah grup kecil seperti keluarga. Komunikasi antar pribadi ini memiliki ketergantungan dan kedekatan relasi yang sangat intim antara satu dengan yang lainnya. Pembahasannya bukan lagi mengenai hal-hal umum akan tetapi sudah membahas hal-hal yang khusus dan sangat intim. Oleh karena itu, dalam membangun hubungan antar pribadi membutuhkan kepercayaan dan keterbukaan satu sama lain karena tanpa sebuah rasa kepercayaan dan keterbukaan satu sama lain, maka hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan mulus. Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting, karena semua hal dalam menjalin sebuah hubungan atau relasi harus dilandasi dengan rasa percaya, jika salah satu diantara mereka tidak memiliki rasa percaya terhadap pasangannya maka keterbukaan diri pun akan sulit. Kepercayaan seseorang sangat berperan penting terhadap keterbukaan seseorang, karena seseorang akan dapat menceritakan sesuatu atau mulai terbuka terhadap orang lain jika ia mempercayai orang tersebut, akan tetapi untuk mendapatkan kepercayaan seseorang tidaklah mudah, akan banyak sekali hambatan. Hambatan yang mendasari mengapa seseorang dapat kehilangan rasa percaya kepada pasangan, yaitu sebagai berikut: 

1. Pernah dikecewakan, hal ini menjadi salah satu faktor mengapa seseorang dapat kehilangan kepercayaan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain. Ketika kita merasa kecewa akan suatu hal yang disebabkan oleh pasangan atau significant others kita maka kita akan merasa bahwa sulit sekali untuk kembali percaya kepada orang tersebut.

2. Pernah dikhianati. Pengkhianatan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditoleransi dalam hubungan antar pribadi karena hal ini sangat merusak kepercayaan seseorang. Ada satu quotes yang saya ingat tentang sebuah pengkhianatan yaitu, "Agar ada pengkhianatan, harus ada kepercayaan terlebih dahulu." - Suzanne Collins 

3. Tidak dihargai. Kepercayaan diri diukur berdasarkan seberapa penting dan bernilainya kita menghargai diri sendiri dan orang lain. Sebelum mempercayai seseorang maka kita harus mempercayai diri kita sendiri agar mampu memahami dan mempercayai orang lain. Atau yang biasa kita kenal dengan self love terlebih dahulu baru boleh sharing love to others. Jika kita mendapatkan perlakuan yang baik maka kita akan merasa dihargai akan tetapi sebaliknya, jika kita tidak dihargai dan diperlakukan buruk maka, sangat sulit untuk mempercayai orang tersebut. 

4.Egois. Terkadang kita hanya ingin dituruti atas semua keinginan kita tanpa pernah tau apa keinginan orang tersebut, sehingga untuk sekadar mempercayainya akan sulit karena kita telah lebih dahulu merasa tidak diperdulikan. 

Keempat hal tersebut dapat menjadi hambatan seseorang untuk mempercayai orang lain selaku significant others. Selain itu, keterbukaan diri tidak kalah penting dengan kepercayaan diri terhadap seseorang. Seperti yang telah saya jelaskan tadi bahwa, keterbukaan diri dapat muncul jika kita memiliki rasa percaya atau kepercayaan diri kepada orang lain.

Lalu muncul sebuah pertanyaan "Kapan seseorang mulai terbuka?" jawabannya adalah ketika orang tersebut mulai memberikan informasi atau sekadar untuk bercerita mengenai hal-hal yang pada awalnya menjadi rahasia atau disembunyikan kepada dunia. Keterbukaan diri ini juga di dasari oleh keberanian seseorang untuk mau terbuka dengan orang lain, selaku significant other akan penyampaian sebuah pesan atau informasi mengenai hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia. Contohnya berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri yaitu, saya orang yang sangat sulit untuk terbuka dengan keluarga, mengapa demikian? Karena saya merasa semua yang saya rasakan tidak perlu diketahui oleh keluarga saya. Banyak orang yang hanya terbuka kepada beberapa orang saja, bahkan lebih mempercayai seorang sahabat daripada keluarganya. Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya rasa percaya kepada keluarga akan apa yang dirasakan oleh anak. Untuk membangun keterbukaan satu sama lain maka dibutuhkan hal-hal sebagai berikut: 

1. Kepercayaan. Hal ini merupakan hal yang harus dimiliki karena, tanpa sebuah kepercayaan maka akan sulit untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Seseorang hanya akan menceritakan tentang apa yang ia rasakan dan pikirkan kepada orang yang benar-benar dapat untuk dipercaya. 

2. Ketergantungan. Dalam hal ini, seseorang akan sering bertemu karena adanya kedekatan relasi yang begitu dalam. Ketika bertemu, maka mereka akan saling menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia. 

3. Saling memahami. Jika kita dapat memahami satu sama lain maka, kita akan dapat dengan mudah bertukar pikiran tanpa memaksa pendapat atau pemikiran kita agar diterima. Kita pun harus melihat suatu masalah berdasarkan perspektif orang lain.

Jika kita mulai terbuka dengan orang lain maka kita dapat dengan mudah untuk mengekspresikan diri kita. Oleh karena itu, dalam membangun dan meningkatkan hubungan yang baik dalam komunikasi antar pribadi dengan significant others kita maka dibutuhkannya rasa kepercayan dan keterbukaan diri. Adapun tips untuk membangun kepercayaan dan keterbukaan diri sebagai berikut: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun