Dampak dari pencemaran suara dapat menganggu kesehatan manusia seperti gangguan pendengaran, susah tidur, gangguan mental (stress, depresi, emosian), sampai gangguan di kardiovaskular. Pencemaran suara juga berdampak terhadap hewan, yaitu terganggunya hewan yang bergantung kepada suara untuk cari makanan dan menentukan arah. Seperti serangga, burung, kelelawar, paus, lumba-lumba, dsb.
Setelah mengerti sedikit mengenai jenis-jenis pencemaran lingkungan, mari kita cari tahu mengenai masalah yang sedang terjadi sekarang ini.
Saya akan lebih fokus kepada pencemaran udara karena WHO mencatat bahwa 99% populasi di dunia menghirup udara yang melebihi batas WHO guideline limits dan mengandung polutan tingkat tinggi, dengan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah terkena paparan tertinggi. Akibat dari itu, tingkat pencemaran udara tempat tinggal juga memberi peningkatan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit paru, kanker dan pneumonia.
4,2 juta kematian setiap tahun terjadi sebagai akibat dari paparan polusi udara ambien (luar ruangan) dan 3,8 juta kematian setiap tahun akibat paparan asap rumah tangga dari kompor dan bahan bakar yang kotor.
Apakah kalian tahu tempat di dunia dengan udara terkotor dan terbersih di dunia? Menurut IQAir pada tahun 2021 97% kota di dunia melebihi WHO Air Quality Guidelines, yang dirancang untuk membantu pemerintah menyusun peraturan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Hanya 222 kota dari 6475 memiliki kualitas udara rata-rata yang memenuhi standar WHO. India termasuk di antara negara-negara dengan pencemaran udara terburuk, melebihi guideline WHO setidaknya 10 kali lipat. Pada 2016, sekitar 4,2 juta kematian bayi prematur dikaitkan dengan pencemaran udara.
Nah, setelah itu, mari kita cari tahu dimana ilmuwan menemukan udara terbersih sedunia. Menurut peneliti dari Colorado State University mereka menemukan udara terbersih di dunia ada di Samudra Selatan. Udara di Samudra Selatan ini lah yang paling tidak terpengaruh oleh manusia dan debu/polusi dari benua lain di dunia.Â
Awan-awan yang lebih rendah di atas Samudra Selatan semua bebas dari partikel aerosol yang dihasilkan oleh aktivitas manusia (seperti pembakaran bahan bakar fosil, penanaman tanaman tertentu, produksi pupuk, dan pembuangan air limbah) atau diangkut dari negara lain di seluruh dunia. Peneliti menyimpulkan bahwa aerosol dari daratan yang jauh dan polusi aktivitas manusia tidak menyebar ke selatan dan ke udara.
Di Indonesia sendiri, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dll memiliki udara yang tidak baik. Apakah kalian pernah berjalan-jalan di sekitaran kota dan terganggu akibat asap kendaraan dan rokok? Saya percaya sebagian besar dari kalian menjawab ya. Kalian sadarkah bahwa selama ini kalian menghirup udara yang memiliki berbagai macam polutan dan gas beracun? Pencemaran udara memang sedikit kurang difokuskan oleh orang-orang karena mereka tidak dapat melihat apa yang tercemar.
Setelah ilmuwan dari berbagai negara meneliti bertahun-tahun, ternyata pencemaran udara ini juga berdampak dan menjadi penyebab kepada masalah besar yang sedang terjadi juga di dunia ini. Masalah tersebut yaitu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Bagaimana bisa ya?
Kok dari pencemaran udara menjadi perubahan iklim dan pemanasan global? Sebelum saya mulai berbicara topik ini, saya akan mulai dengan efek rumah kaca karena memiliki hubungan dengan pemanasan global nantinya.
Seperti yang kalian tahu, matahari terus bersinar setiap hari dan radiasi sinar matahari tersebut masuk ke bumi kita ini agar dapat ditinggali oleh kita semua. Jika tidak, maka bumi akan sangat dingin. Sinar matahari yang datang ke bumi tidak semua diserap dan sisanya dipantulkan kembali agar bumi pun tidak terlalu panas. Di atmosfer ini ada beberapa gas-gas yang membantu agar sinar matahari menyerap ke bumi yaitu siklus air, karbon dioksida, dan metana.