Dalam kehidupan akademik, sudah seharusnnya kita mengutamakan kemampuan berfikir logis kita. Kita seharusnya menjadikan hal itu sebagai bentuk pola pikir sebagai siswa yang terpelajar. Namun sering kali kita menemukan kelemahan seperti kurang mampunya penggunaan pilihan kata, teknik dalam berucap, kurang mampu mengemukakan gagasan dengan cara terstruktur, dan sebagainya. Maka dari itu, pada tahun 2022, sebuah organisasi Humaniora Universitas Katolik Parahyangan menyelenggarakan Geladi Hominisasi Unpar.Â
Geladi ini dikembangkan untuk melatih peserta didik dalam kemampuan penalaran untuk menentukan pola tingkah lakunya, menguatkan pemikiran mahasiswa untuk mengemukakan pendapat dan lebih percaya diri dengan berpatok pada nilai SINDU. Program ini bekerja sama dengan mata kuliah seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Logika dan Bahasa Indonesia.Â
Sebagai mahasiswa baru Unpar, saya sangat merasakan dampak baik dari kegiatan ini. Bagi saya, Geladi Hominisasi ini sangat penting untuk diikuti dan diterapkan unsur positifnya. Melalui blog ini, saya akan menjelaskan menganai Geladi Hominisasi Unpar 2022. Secara teknisinya, terdapat beberapa alur yang akan saya bahas melalui artikel ini terkait kegiatan hominisasi Unpar.
Untuk langkah pertama, pihak Unpar akan memberikan sebuah informasi terkait penyelenggaraan Geladi Hominisasi. Sebenarnya, informasi mengenai geladi ini juga disediakan melalui akun instagram Geladi Unpar.Â
Dalam pelaksanaan yang saya lakukan, informasi ini dapat diakses melalui student portal. Dalam informasi tersebut, dinyatakan bahwa Geladi Hominisasi ini bersifat wajib karena memiliki manfaat untuk mengasah kemampuan berpikir dan mengemukakan gagasan, yang nantinya dapat diimplementasikan dalam kehidupan, serta alasan khusus kegiatan ini adalah karena dapat menunjang kelulusan karena memiliki sertifikat yang harus disiapkan agar dapat diterima kelulusannya. Kemudian, untuk mendaftarkan diri, kita dapat mengakses tautan google form yang disediakan oleh pihak humaniora terkait Geladi Hominisasi.Â
Dalam formulir tersebut, kita wajib mengisi data nama, Nomor Pokok Mahasiswa, Tempat domisili, dan sebagainya. Kemudian mahasiwa bisa memilih sesi geladi yang tertera. Untuk saya sendiri, saya memilih tanggal pertama dimana Geladi Hominisasi ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 pada pukul 08.00- 13.00 WIB.Â
Kemudian setelah semua mahasiswa mengisi data diri masing masing, peserta wajib mengisi tugas pra geladi. Tugas pra geladi ini berisikan bahwa peserta harus mendengarkan lagu Indonesia Raya 3 stanza, dan kemukakan gagasan mengenai beberapa lirik atau syair yang menurut kita sangat menarik.Â
Usai itu, peserta mengerjakan soal kedua yaitu memilih salah satu film dokumenter singkat. Kalau saya memilih tentang kue tradisional serta bentuk tradisi yang dilupakan. Saya pun diminta untuk mengemukakan hal yang dapat saya ambil dari hal itu. Seperti upaya warga negara untuk mempertahankan nilai norma dibalik filosofi pembuatan kue tradisional, mengemukakan cara agar warga negara meningkatkan rasa cinta tanah air, dan seterusnya.Â
Dalam pengumpulan tugasnya, harus diserahkan melalui google form untuk mengisi jawaban soal. Jika peserta selesai mengumpulkan tugas pra geladi, maka akan menerima tautan zoom untuk kegiatan Geladi Hominisasi.Â
Tidak  seperti tahun tahun sebelumnya, bila sebelumnya Geladi Hominisasi diselenggarakan offline, saat ini Geladi Hominisasi diselenggarakan secara Online melalui zoom. Kemudian, pada Sabtu, 1 Oktober 2022, tibalah waktunya untuk kegiatan Hominisasi. Kegiatan ini dibuka pada jam 08.00 WIB,kegiatan dimulai dengan kata sambutan dari pembawa acara.Â
Dalam hal ini, sudah terdapat beberapa dosen dari mata kuliah terkait yang juga menjadi hadirin dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dimulai dengan doa pembuka, disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza, serta hymne / mars Unpar. Berikutnya, terdapat kata sambutan dari kepala lembaga humaniora Unpar secara virtual mengenai pentingnya geladi hominisasi.Â
Dijelaskan bahwa dalam kegiatan ini, Mahasiswa harus mengembangkan potensi intelektual mereka, serta menerapkannya sesuai SINDU. Kemudian, terdapat kata sambutan mengenai pentingnya kemampuan dalam berbicara dan keberanian mengungkapkan gagasan. Selanjutnya, peserta akan memasuki kegiatan inti.Â
Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan melakukan sebuah praktek kebahasaan, penalaran logika melalui bentuk presentasi per kelompok. Dalam presentasi ini, harus memuat pembukaan yang berisi definisi konsep, maksud dan tujuan, kemudian dalam bagian isi, harus memuat proses dalam konsep tersebut, serta penutup yang memuat kesimpulan yang sesuai dengan inti konsep yang dibahas.Â
Dalam pembagian kelompoknya, saya mendapat tema "Hari Kopi Sedunia". Kita merupakan kelompok ke-7, sehingga saya dalam hal ini harus bertindak aktif membahas apa yang akan diuraikan mengenai hari kopi sedunia, sejarah kopi, bentuk impleementasi pertanian kopi dalam perekonomian Indonesia, ancaman dan kesempatan, serta analisis lainnya.
Kelompok saya melakukan ini dalam breakout zoom dimana dalam hasil pembahasan, terdapat pembagian peran setiap anggota untuk menjelaskan materi kelompok. Kita melakukan kerja sama ini kurang lebih selama 45 menit. Kemudian, usai waktu breakout usai, peserta akan bersiap siap melakukan presentasi kelompok.Â
Dalam ketentuan ini, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil topik ini selama 4 menit. Dalam presentasi ini, kelompok saya menjelaskan dengan sangat baik. Kita sangat memanfaatkan waktu sebaik baiknya. Hanya saja, menurut saya kelompok kita agak kurang interaktif dalam menjelaksannya.Â
Namun, semua penjelasan yang kita kemukakan itu sangat sesuai dengan topik hari kopi sedunia. Disusul dengan kelompok lain yang membahas kelainan Jiwa, Konsep Pancasila, dengan bentuk presentasi baik secara formal, interaktif seperti podcast, dan sebagainya.Â
Dalam proses ini, diambil beberapa kelompok terbaik untuk menyelesaikan babak final. Mereka tetap mempresentasikan hal yang sama,sesuai bentuk presentasi sebelumnya.Â
Usai babak final, peserta kelompok lain harus memberikan voting untuk menentukan kelompok pemenang. Dan akhirnya ditemukan pemenang pada kegiatan itu yaitu kelompok yang membahas tentang pancasila dalam bentuk podcast.Â
Usai pengumuman, pembawa acara memberikan beberapa informasi seperti tugas pasca geladi, disusul dengan menyanyikan lagu hymne/mars Unpar, dan ditutup dengan doa. Kegiatan ini pun berakhir pada pukul 13.00 WIB. Berdasarkan informasi dari pihak geladi hominisasi, akan ada tugas pasca geladi yang akan menyusul melalui email msasing masing peserta.Â
Dalam tugas pasca geladi itu, terdapat dua pilihan tugas. Yaitu membuat video testimoni mengenai manfaat geladi hominisasi Unpar 2022, dan yang satu lagi adalah membuat blog melalui kompasiana. Dan tujuan saya membuat blog ini adalah untuk memenuhi tugas pasca geladi 2022 ini.
Bila saya sudah mengunggah blog ini dalam kompasiana, serta memberi bentuk word pada link pengumpulan yang disediakan, maka saya akan mendapat sertifikat Geladi Hominisasi Unpar untuk kelulusan nanti. Saya membuat tugas ini pada hari Selasa, 4 Oktober 2022, beberapa hari usai geladi tersebut.
Melalui kegiatan ini,ada beberapa hal yang bermanfaat bagi saya yaitu saya diajarkan untuk mengola pikir saya untuk mengolah suatu konsep secara terstruktur, mengutamakan kerja sama tim, percaya diri dalam mengemukakan pendapat. Hal ini terasa saat saya mencoba untuk berinteraksi dengan anggota lain untuk membahas konsep hari kopi sedunia, sejarah kopi, bentuk implementasi pertanian kopi bagi Indonesia, dan sebagainya.Â
Meski awalnya sulit, namun saya sudah mencoba untuk aktif mempelajar bahan yang disediakan serta berani aktif untuk mengemukakan pendapat saya. Selain itu, saya juga diajarkan untuk bisa memanajemen pengolahan pikiran serta waktu secara bersamaan agar lebih kondusif. Tersirat dalam pemikiran saya bahwa dalam hal ini, sebagai mahasiswa harus lebih mendekatkan diri pada ranah akademik.Â
Kita harus mengolah dan mengembangkan kemampuan intelektual kita dalam berpendapat secara logis, jelas, dan tidak diluar konsep. Hal ini disertai dengan kemampuan analogi kita untuk menganalisis masalah melalui literasi agar dapat menemukan pembahasan masalah yang sesuai. Hal ini seharusnya sudah banyak saya terapkan. Misalnya kemampuan saya untuk memberikan sanggahan terhadap suatu masalah dengan seseorang, berdiskusi dengan teman yang saya kenal, berani untuk berpendapat dan lain lain. Hal seperti ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari haru.Â
Bentuk pengolahan pikiran untuk meningkatkan kemampuan intelektual penting untuk memecahkan masalah, berpendapat secara demokratis, serta logika yang harus sejalan agar bisa meningkatkan kemampuan masyarakat akan pentingnya pemikiran yang baik dan benar sehingga bisa diimplementasikan dalam dunia kerja, dunia yang demokratis, meningkatkan literasi serta menambah wawasan warga negara.Â
Dalam pemahaman yang saya ambil, melalui kegiatan hominisasi tersebut dapat membantu saya untuk percaya diri dan menjadi lebih terbuka untuk berinteraksi dan berpendapat, mulai dari ranah yang kecil hingga besar.Â
Dan hal ini harus saya usahakan untuk diterapkan selama kuliah ini. Demikian penjelasan yang bisa saya kemukakan mengenai Geladi Hominisasi 2022 dari Unpar ini. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari pendapat yang saya kemukakan dari blog ini.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H