Mohon tunggu...
Andrew Ramadhan
Andrew Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Keterangan

Mahasiswa linguistik yang tertarik dengan berita internasional dan dunia jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memahami Tensi Panas Prancis dan Komunitas Muslim Dunia

30 Oktober 2020   11:23 Diperbarui: 30 Oktober 2020   12:13 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reccep Tayyip Erdogan (Kiri) dan Emmanuel Macron (Kanan). AFP/LUDOVIC MARIN 

Pidato Macron pada awal bulan Oktober menghadapi kritikan dari dua spektrum politik. Partai sayap kiri mengecam tindakan stigmatisasi yang dilakukan oleh Macron kepada kelompok Muslim, di sisi lain partai sayap kanan mengkritik kegagalan Macron dalam mempertahankan nilai Republik serta kegagalannya dalam mengintegrasikan imigran kepada nilai-nilai Prancis.

Isu ini dapat dijadikan strategi Macron untuk mempertahankan Status-Quo sebagai pemimpin negara Prancis yang masih memiliki ambisi untuk berkuasa. Terlebih, Laicite saat ini merupakan nilai republik yang menjadi idenitas kuat Prancis yang saat ini mengalami tantangan pengaruh dari luar dengan identitas yang berbeda, pasca runtuhnya Monarki Prancis pada Revolusi 1789.

Tentu, Emmanuel Macron tidak ingin kehilangan suara di pemilu yang akan datang dengan memainkan isu sensitif yang relevan , seperti rival politiknya, Marine Le Pen untuk menjaga popularitasnya. Politik identitas bukanlah kartu yang dimainkan Macron pada pemilu tahun 2017, namun di saat Macron lambat laun mulai kehilangan popularitas akibat panjangnya dan masifnya skala demonstrasi yang terjadi di Prancis pada dua tahun terakhir sebelum Covid-19 akibat dari kebijakan liberalnya, Macron pada akhirnya dapat menggunakan politik identitas untuk mendongkrak popularitasnya yang tengah tergerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun