Sehingga untuk calon-calon gubernur beserta tim kampanye, harus mulai bisa melihat apa-apa saja yang menjadi interest anak-anak Muda Jakarta. Misalnya tempat-tempat olah raga gratis, seperti lapangan futsal, lapangan basket, dll.
Program lain yang saat ini digandrungi anak-anak muda adalah inkubasi bisnis. Saat ini anak-anak
8. Buat proses pemilihan ga ribet
Salah satu yang membuat anak-anak muda memutuskan untuk tidak memilih adalah, karena proses pemilihan yang sangat rumit. Harus mengurus ini-itu, pergi kesana-kesini, mengantri dll.
Mungkin hal ini bukan menjadi ranah calon gubernur melainkan KPU, namun tidak ada salahnya para calon gubernur menunjukan kepedulian mereka untuk anak-anak muda yang ingin memilih namun terkendala dengan proses birokrasi yang sangat ribet.
9. Perkenalan Diri yang unik
Tak kenal, maka tak sayang. Pepatah ini masih berlaku untuk anak-anak muda di Jakarta. Kami tidak akan memilih pasangan yang tidak kami kenal. Untuk itu para calon gubernur wajib memiliki perkenalan diri yang baik agar seluruh masyarakat dapat mengetahui siapa mereka, dari mana asalanya, kenapa ingin maju dan informasi-informasi lain seputar calon gubernur.
Para calon harus memikirkan cara perkenalan diri yang unik agar dapat mendapatkan perhatian dari anak-anak muda. Jangan melakukan perkenalan biasa melalui pidato atau tulisan di media. Para calon bisa membuat video-video kreatif atau membuat sebuah infografik untuk menjelaskan mengenai diri mereka. Dengan ini anak-anak muda akan lebih mengenal siapa calon pemimpin kami.
10. Kampanye bersifat "Personal"
Sering kali kampanye yang dibuat calon gubernur bersifat terlalu general, ditujukan untuk semua masyarakat tanpa membuat kampanye itu bersifat personal.
Para calon gubernur harus mulai bisa membuat kampanye-kampanye yagn sifatnya personal. Karena hal-hal yang bersifat personal akan meninggaklan pesan dan kesan tersendiri bagi para pemilih.