Atau di scenario ke dua, calon gubernur juga bisa membuat sayembara untuk kampanye mereka. Bagi anak-anak muda yang bisa mempresentasikan ide atau konsep kampanye kreatif akan bergabung di dalam tim kampanye dan juga di fasilitasi untuk merealisasikan kampanye tersebut.
5. No Black Campaign
Anak-anak muda Jakarta sangan membenci kampanye hitam. Kampanye hitam adalah kampanye yang dilakukan dengan cara menjelek-jelekan pasangan lain. Baik dari segi agama, ras, program dan juga hal-hal lainnya.
Tidak harus menjelek-jelekan orang lain untuk dapat terlihat bagus didepan calon pemilih, terlebih lagi anak-anak muda. Kami sudah cukup pintar untuk melihat kampanye yang bersifat menjelek-jelekan dan juga sudah dapat menganalisa dari siapa black campaign ini
Mulailah kampanye yang sifatnya positif. Fokus pada program masing-masing, fokus pada kelebihan diri masing-masing.
6. Transparan
Kampanye pasti menghabiskan uang yang sangat banyak. Pengalaman saya di kantor konsultan politik, membuat saya paham mengenai dana yang dibutuhkan untuk orang maju sebagai kepala daerah, mulai dari wali kota, bupati, gubernur sampai presiden.
Dana yang harus dikeluarkan seseorang untuk bisa maju sebagai seorang gubernur Jakarta, tidak kurang dari 1 T. Dana yang luar biasa bukan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh calon gubernur adalah membuka kesempatan untuk masyarkat menyumbang dana kampanye dan juga secara transparan memberikan informasi dari mana saja dana kampanye mereka datang. Tentu tidak mudah menjadi transparan, karena akan banyak sekali perusahaan-perusahaan, pebisnis, atau pihak-pihak yang berkepentingan menyumbangkan uang untuk kepentingan tertentu. Tapi untuk mengambil hati anak-anak muda Jakarta memang tidak mudah.
7. Punya Program “Sexy” untuk Anak Muda
Anak-anak muda dan generasi tua punya kepentingan yang lumayan berbeda. Misalnya, anak-anak muda menginginkan akeses internet super cepat, sedangkan generasi tua tidak begitu.