Kita selalu merasakan emosi-emosi yang berbeda tiap saat. Emosi akan datang dan pergi tanpa bisa kita atur. Tapi, ketika kita bisa mengenali emosi kita dan dapat merasakan emosi kita, termasuk emosi-emosi nergatif, kita bisa mulai belajar mengelola emosi kita dengan lebih baik. Berikut 7 Cara mengenali dan mengelola emosi kita menggunakan teknik Mindfulness.
1. Menulis jurnal secara teratur
Menulis jurnal tentang emosi-emosi yang kita rasakan dapat membantu kita mengidentifikasi pola-pola ketakutan dan kekhawatiran kita, sehingga bisa kita kelola dengan lebih baik. Selain itu, banyak penelitian yang  menemukan jika menulis jurnal dapat mengurangi stress, dan mengeringkan kecemasan serta depresi. Tapi, kuncinya di sini adalah konsistensi, sama halnya dengan praktek mindfulness lainnya.
2. MeditasiÂ
Sudah banyak bukti-bukti dari penelitian yang menunjukan efektifitas meditasi mindfulness yang digunakan dalam manajemen emosi. Menurut penelitian, melakukan meditasi secara teratur dapat meningkatkan kondisi kesehatan mental. Selain itu, untuk melakukan meditasi tidak dibutuhkan alat-alat atau strategi-strategi rumit dan tidak harus mengeluarkan uang.Â
3.Dialectical behavioral therapy (DBT)
Dialect Behavioral Therapy (DBT) atau terapi  adalah salah satu tipe terapi kognitif dan perilaku (cognitive behavioral therapy) yang dapat membantu  orang-orang dengan emosi dan perasaan yang sangat intemst. Fokus dari terapi ini adalah  mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk dengan membangun kemampuan-kemampuan seperti Mindfulness, komunikasi interpersonal  yang efektif, toleransi atas hal-hal sulit, dan pengelolaan emosi.Â
4. Mindfulness-based cognitive therapy (MBCT)
MBCTI adalah gabungan antara teknik Mindfulness dengan terapi kognitif dan perilaku (cognitive behavioral therapy) atau CBT. MBCTI membantu kita lebih mawas terhadap emosi yang kita rasakan dan memisahkan diri kita dari pikiran dan perasaan kita. Dengan begitu, kita dapat belajar untuk mengubah hubungan kita dengan emosi negatif dan tidak terlarut dalam emosi-emosi negatif tersebut
5. Menjadi pengamat perasaan kita
Jangan menginterpretasikan perasaan atau pikiran kita di masa mendatang. Coba amati perasaan kita pada momen saat ini. Misalnya pikiran seperti "aku akan gagal dalam ujian" atau "aku tidak akan diterima kerja", hal-hal ini hanya ada di pikiran kita saja dan tidak ada artinya untuk saat ini. Selanjutnya, kita bisa memilih apa yang kita lakukan dengan pikiran-pikiran tersebut. Kita bisa mengabaikan pikiran-pikiran tersebut, menganalisanya dan membuat diri kita semakin cemas, atau membiarkan pikiran-pikiran itu ada tanpa menghakimi mereka.Â
6. Melatih penerimaan diri (self-acceptance)
Hal paling penting dari mindfulness adalah penerimaan diri. Kita tidak perlu menjadi orang lain, tapi diri kita sendiri pada saat ini. Kita tidak sempurna, dan itu bukan masalah. Tidak ada yang sempurna di dunia ini.Â
Bukan berarti kita tidak bisa membawa perubahan positif, tapi pada saat ini, jika kita bisa menerima diri kita, kita akan lebih mampu mengelola emosi kita sehari-hari dan kita akan berada di posisi yang lebih sehat ketika harus melakukan suatu perubahan.Â
7. Grounding Technique
Grounding Technique adalah strategi yang membantu indra-indra kita terhubung atau "grounded" pada saat ini. Strategi-strategi ini pada dasarnya adalah bentuk Mindfulness, yang telah terbukti membantu berbagai kondisi kesehatan mental.Â
Emosi adalah bagian dari hidup, tapi penting untuk dipahami jika emosi akan selalu berubah. Jika kita paham bahwa perasaan kita sifatnya sementara, kita dapat mengatur emosi kita dengan lebih baik
sumber :Â
How to Notice and Manage Emotions Using Mindfulness: 7 Ways. https://psychcentral.com/health/mindfulness-of-emotions
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H