Manajemen risiko yang cermat mencakup evaluasi berkala terhadap risiko likuiditas, kredit, operasional, dan kepatuhan. Dengan memahami dengan baik potensi risiko ini, pemerintah dan pelaku bisnis dapat mengambil tindakan preventif dan korektif yang tepat. Hal ini melibatkan pemilihan mitra bisnis yang handal, implementasi teknologi dan sistem informasi yang aman, serta pelatihan dan pengembangan SDM untuk mengurangi risiko operasional.
Pemantauan peraturan dan regulasi merupakan aspek krusial untuk memastikan bahwa LCS tetap sejalan dengan kerangka hukum yang berlaku. Perubahan atau penambahan regulasi dapat memengaruhi cara LCS dioperasikan, sehingga kesiapan untuk beradaptasi perlu menjadi prioritas. Keterlibatan aktif dengan regulator dan badan pengawas menjadi penting untuk memastikan bahwa LCS tetap beroperasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Dengan langkah-langkah ini, LCS dapat menjadi instrumen yang efektif untuk meningkatkan efisiensi perdagangan internasional Indonesia. Pengurangan risiko valuta asing, penekanan biaya transaksi, dan peningkatan kemandirian ekonomi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Keselarasan antara kebijakan pemerintah, regulasi, dan tindakan pelaku bisnis menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan dan memaksimalkan manfaat LCS bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H