Hal-hal seperti itulah yang membuat Pak Jokowi bersama para relawan akhirnya mau bersanding dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menjadi mitra perjuangannya di parlemen kelak.
Kebijakan-kebijakan eksekutif yang progresif demi keluar dari "middle-income trap" harus di kawal lewat di parlemen. Jangan sampai terjadi penjegalan atau pembegalan konstitusi (perundang-undangan).
Para relawan Jokowi yang direpresentasikan oleh Budi Arie Setiadjie, Silfester Matutina, Putri Kus Wisnu Warhani dan Utje Gustaaf Patty  mewakili ratusan organ relawan Jokowi dan ribuan relawan yang hadir bertekad meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke parlemen pusat.
Bersamaan waktunya, dibelahan utara Indonesia Brigjen (Purn) Yorry Tuwaidan dalam ceramahnya saat Rakorda Komunitas Relawan Prabowo-Gibran Sulut di Kota Manado mengatakan, "Kalau hanya mengetahui kemampuan lawan lawan, tapi tidak tahu kemampuan sendiri, maka kita akan hancur." Semua harus kerja keras dan kerja cerdas.
Know yourself, know your enemies and know your battlefields. Kenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, demikian juga dengan rivalmu, dan tentu saja mengenali seluk-beluk medan perangnya. Niscaya presentase terbesar kemenangan sudah di tangan. Bertindak secara taktis-strategis serta bersikap rendah hati seperti selalu diajarkan Pak Jokowi.
Maka PSI dengan parpol di Koalisi Indonesia Maju bersama para relawan Jokowi bertekad untuk memenangkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran untuk nantinya berkiprah di aras eksekutif, dan PSI (bersama parpol Koalisi Indonesia Maju) di aras legislatif.
Cirebon, Senin 22 Januari 2024
Andre Vincent Wenas,MM,MBA., Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H