Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Prabowo-Gibran Berjuang di Aras Eksekutif dan PSI-KIM di Aras Legislatif, Indonesia Lepas dari "Middle-Income Trap"

22 Januari 2024   15:17 Diperbarui: 22 Januari 2024   15:17 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabowo-Gibran Berjuang di Aras Eksekutif dan PSI-KIM di Aras Legislatif, Indonesia Lepas dari "Middle-Income Trap"

Oleh: Andre Vincent Wenas

Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kemarin memimpin Konsolidasi Akbar PSI dengan para Relawan Jokowi. Ini agenda politik yang sangat penting.

Dihadiri ribuan anggota relawan dan kader PSI di kawasan Sentul, Bogor. Rapat akbar berpuncak pada dekarasi dan tekad dukungan untuk bersama memenangkan Prabowo-Gibran dalam sekali putaran sekaligus meloloskan PSI ke Senayan (DPR-RI). Sentul saat itu begitu meriah dan aura optimisme dan semangat tinggi begitu pekat terasa.

Memang, DPR-RI perlu mendapat suntikan darah segar yang akan menggolkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana korupsi dan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal yang selama ini dijegal di parlemen oleh sejawat para koruptor. Mereka berkerudung parpol-parpol tua.

Dirasakan aura negatif para anggota perlemen yang lama, dimana mereka kompromistis dengan nafsu kebegalan mereka untuk dengan cara halus (maupun kasar) menggagalkan pengesahan RUU itu. Sangat jelas dari pernyataan Bambang Pacul (legislator PDIP) saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menko Polhukam waktu itu.

Dia bilang percuma bicara di parlemen, karena "korea-korea" itu cuma dengar apa kata Ketua Umum parpolnya. Harus bicaranya dengan Ketum Parpol dulu, barulah "korea-korea" itu nurut.

Bambang Pacul pun dengan lantang  bilang kalau ia ditelpon "ibu" supaya berhenti bicara maka ia pun akan setop. Lalu para "korea-korea" itu pun tertawa riuh-rendah, sementara agenda pemberantasan korupsi mangkrak lagi, dan lagi-lagi mangkrak. Korupsi berjamaahnya pun berlanjut terus, tanpa malu.

Menyedihkan memang, wakil rakyat yang katanya dipilih lewat sistem yang luber-jurdil masih bersikap bak "orang suruhan" (petugas partai?) yang tak punya martabat sama sekali.

Di pemilu 2024 ini mereka pun berkampanye agar dipilih kembali. Selama ini mereka mengangkangi parlemen hanya demi kepentingan Ketum Parpol dan kroni-kroninya. Apakah rakyat rela memberikan mandatnya kepada "orang-orang suruhan" ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun