Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perbincangan Mengenai Politik Dinasti dan Dinasti Politik Serta Perimbangan Kekuasaan

15 Oktober 2023   10:30 Diperbarui: 15 Oktober 2023   10:52 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kecenderungan (tendensi) yang diyakini sejak dulu, bahwa pemegang kekuasaan itu punya kecenderungan untuk korup. Maka pemegang kekuasaan yang absolut, maka kecenderungan untuk korupsinya juga absolut.

"Power tend to corrupt, absolute power corrupt absolutely", kata Lord Acton dulu. Maka perlu dibuat perimbangan dalam pemegang kekuasaan. Ada "check and balances", saling periksa satu sama lain. Ini untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.

Konsep "trias-politica" dimaksudkan untuk itu. Baron de Montesquieu pada tahun 1748 bicara tentang pemisahan kekuasaan dalam kehidupan bernegara. Berasal dari bahasa Yunani, kata "tri" berarti tiga, "as" berarti pusat atau poros, dan politica berarti kekuasaan. Ketiganya mestinya saling periksa.

Jalannya sistem saling periksa (check and balances) ini sangat ditentukan oleh kesadaran politik serta kepemimpinan politik yang baik dari suatu bangsa.

Maka pendidikan politik menjadi tugas yang tak pernah usai dari kaum cendekiawan. Dan memilih kepemimpinan politik adalah tugas warga negara, alias rakyat di suatu masa, untuk memilih yang terbaik.

Vox populi vox dei. Kita yakini, suara rakyat adalah suara tuhan.

Selamat memilih dalam: Pilpres, Pileg, Pilkada dan Pilkades. Sudah pantaskah kita menjadi eksekutor suara tuhan?

Jakarta, Minggu 15 Oktober 2023

Andre Vincent Wenas,MM,MBA., Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun