Prabowo Mau Lho Sowan ke Basecamp-nya Partai Sibocil Ingusan (PSI)
Oleh: Andre Vincent WenasÂ
Seperti sudah diduga sebelumnya. Peristiwa silaturahmi Prabowo Subianto (ditemani jajaran teras Partai Gerindra) ke basecamp PSI, disambut Raja Juli Antoni, Grace Natalie, Giring Ganesha dan Isyana Bagoes Oka (ditemani para Sis dan Bro-nya), disambut meriah dan dikerubungi wartawan media mainstream.Â
Tak lama kemudian terpantau banyak yang pro dan ada kontra. Kontranya kebanyakan dari organ parpol yang sedang dirundung cemburu-buta, atau mereka yang tidak tahu konteks peristiwanya, kurang membacalah.Â
Padahal dalam tulisan terdahulu sudah kita sampaikan, dalam politik hal seperti ini biasa saja. Seperti sebelumnya Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Cak Imin bertemu juga dengan Prabowo. Bahkan Puan pun bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang oposisi.Â
Tak masalah. Karena... itu hal yang biasa saja. Politik itu cair dan dinamis.Â
Rabu, 2 Agustus 2023 sore hari kemarin, rombongan Gerindra tiba di basecamp PSI. Iya rombongan, tim lengkap Gerindra.Â
Tentu sebagai tuan rumah yang baik, PSI mempersiapkan diri seoptimal mungkin. Bahkan terpampang spanduk besar bertuliskan "Selamat Datang Prabowo Subianto Bersama DPP Partai Gerindra".Â
Bagaimana tidak, seperti kata Grace Natalie, partai bocil ini malah dikunjungi alias disowani oleh sosok yang - de facto - saat ini menjadi 'front-runner' kontestasi pilpres dengan keunggulan dua digit di beberapa lembaga survey yang kredibel!Â
Sontak saja Bro Raja Juli Antoni yang lagi bertugas sebagai satria keraton mesti turun gunung ke padepokannya yang kecil mendampingi adik-adiknya yang masih ingusan.Â
PSI adalah partai bocil yang berisi anak ingusan, iya memang begitu seperti sindiran partai besar pemenang pemilu (yang lalu).Â
Hal itu pun tidak ditampik oleh Grace Natalie. Nggak apa-apa, santai saja. Tapi partai ini malah disowani oleh Sang "Front-Runner".Â
Tidak ada pembicaraan yang serius sih, hanya ketawa-ketiwi. Tapi dalam politik memang bukan cuma perkataan yang penting, tapi peristiwa dan gestur itu katanya mampu memberi seribu makna.Â
Hadir dalam silaturahmi itu Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, tokoh muda Gerindra yang pernah didukung PSI saat kontestasi pilkada Tangerang tahun 2020 lalu.Â
Padahal dalam pilpres setahun sebelumnya (tahun 2019) PSI berada dalam kubu Joko Widodo yang berhadapan frontal dengan kubunya Rahayu Saraswati. Begitulah politik, cair dan dinamis.Â
Oponen atau proponen tergantung kepentingannya, yang penting bangsa jangan sampai tercabik-cabik. Jadi, bermainlah tapi jangan mempermainkan permainan, teringat kata bijak dari begawan Driyarkara.
Makanya tak perlu disikapi dengan rasa kebencian dan permusuhan yang abadi. Tak perlu habiskan energi dengan menjadi "sejarawan-dadakan" yang sibuk mengumpulkan kliping-digital demi memuaskan ego pribadi.Â
Sementara tokoh-tokoh di atasnya sudah bermesraan, bahkan oleh Jokowi sudah dijadikan satu koalisi dalam pemerintahannya.Â
Semuanya adalah sama-sama anak bangsa. Mari bergembiralah dalam suatu "pesta demokrasi", yang mesti kita benci justru praktek korupsi BTS yang kolosal itu.Â
Namanya juga pesta, masak sih kita berpartisipasinya dengan muka yang cemberut dan tangan terkepal terus-menerus.Â
Nanti keram lho.Â
Jakarta, Kamis 3 Agustus 2023Â
Andre Vincent Wenas,MM,MBA. Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H