Menjawab pertanyaan pertama, soal ketersediaan dananya.Â
Kita mesti mulai dari fakta saja, berapa sih total klaim BPJS tahun 2022? Total klaim BPJS tahun 2022 adalah Rp 113 triliun.Â
Dari total klaim itu, yang dibayar oleh program PBI (Program Bantuan Iuran) artinya yang sudah dibayarkan oleh pemerintah (negara) adalah sebesar Rp 62 triliun (lewat KIS, Kartu Indonesia Sehat).Â
Jadi untuk merealisasikan "BPJS Gratis" untuk seluruh rakyat Indonesia tinggal bayar sisanya, yaitu Rp 51 triliun. Dari mana dananya? PSI mengusulkan dananya dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), termasuk yang BM (Barang Mewah).
Pedapatan negara dari PPN yang 11% pada tahun 2022 sebesar Rp 680 triliun. Kalau 1% saja yang dari 11%, artinya 1/11 x 680 triliun, maka diperoleh Rp 61,8 triliun. Ini sudah lebih dari cukup untuk menutupi sisa klaim tadi.Â
Ok, soal dana beres, sekarang soal pelayanan.Â
Saat ini para petugas BPSJ banyak disibukkan pada persoalan administratif kepesertaan (soal rekrutmen peserta, tunggakan iuran, dan sebagainya) ketimbang soal pelayanan.Â
Kalau saja soal kepesertaan dihapus, jadi setiap warga negara otomatis jadi peserta BPJS, maka separuh persoalan juga hilang. Dan para petugas BPJS bisa fokus secara menyeluruh ke persoalan pelayanan.Â
Jadi dua persoalan penting (soal pendanaan dan soal pelayanan) sudah terjawab. Tinggal nanti dalam pelaksanaan soal layanan ini terus menerus ditingkatkan.Â
Sekarang soal lain-lain.Â
Apakah program PSI "PSI Menang BPJS Gratis" ini meniru PKS yang pernah menjanjikan STNK gratis? Secara mendasar jelas sangat berbeda. Pajak kendaraan bermotor itu adalah kewajiban kita yang memiliki dan menggunakannya.Â