Mulai dari gerak-gerik dan gestur politik dari anak-anaknya (terutama Gibran dan Kaesang, juga Bobby), yang kemudian ditafsirkan sebagai arah angin dukungan bapaknya, sampai ke acara pertemuan Jokowi saat makan siang atau perhelatan lainnya. Pokoknya semua itu diterjemahkah sebagai "tanda-tanda dukungan".Â
Ya bebas saja sih, bagus malah. Itu semua semakin memperkuat positioning Pak Jokowi.Â
Ada influencer (entah disponsori parpol) tertentu yang coba-coba memposisikan kandidat tertentu "lebih kuat" citra dirinya dibanding dengan Jokowi, maka ia pun mesti menelan pil pahit saat mendapat sentimen negatif dari Jokowers. Kualat katanya.Â
Pendek kata, saat ini parameter kepresidenan adalah Jokowi. Kepresidenan Jokowi sudah jadi standar baru, dimana publik enggan mendiskonnya. Justru oleh karena itulah Jokowi diharapkan oleh publik untuk senantiasa cawe-cawe, ia "tak diijinkan" oleh kesadaran dalam publik untuk "tinggal-gelanggang" begitu saja.Â
Harus dipastikan penggantinya nanti adalah dia yang mampu meneruskan kerja-kerja baik Pak Jokowi (ingat approval-rate-nya tembus 90% lho). Ini nggak main-main, proven.Â
Jadi siapa yang besok makan siang bareng Pak Jokowi? Atau yang dijabat tangannya dua detik lebih lama dibanding kandidat lainnya?Â
Jakarta, Rabu, 19 Juli 2023
Andre Vincent Wenas,MM.MBA. Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H