Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Survey Elektabilitas Parpol: Tak Usah Baperan, Buruk Muka Cermin Dibelah!

19 Februari 2021   13:38 Diperbarui: 19 Februari 2021   13:49 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Survey elektabilitas parpol jelas adalah sesuatu yang dinamis, fluktuatif dari satu masa ke masa berikutnya.

Kalau di masa lalu Partai Demokrat bisa Berjaya, lalu di tahun berikutnya elektabilitasnya bisa saja rontok dan digantikan oleh Partai PDIP dan Gerindra sebagai pendamping.

Mengapa elektabilitas suatu parpol bisa melorot? Ada beberapa dugaan, bisa lantaran terbongkarnya kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum parpol tersebut, bisa lantaran kekisruhan yang terjadi di internal parpol, bisa juga oleh sebab lainnya (internal maupun eksternal).

Semua itu bisa diletakkan sebagai faktor. Juga pertanyaan mengenai mengapa suatu parpol bisa naik elektabilitasnya atau ada yang bisa bertahan dengan stabil? Itu semua tentu bisa dianalisa secara fundamental (the stories behind the lines).

Jadi, membaca suatu hasil survey elektabilitas parpol -- yang dilakukan oleh lembaga survey mana pun -- itu ya tak usah baperan.

Tenang saja, lihat data yang disampaikan, teliti dan analisa dengan kritis, dengan obyektif serta dengan 'reserve' juga tidak apa-apa, bahkan perlu. Singkatnya, tak usah juga ditelan mentah-mentah.

Kunyah saja dulu, kalau masih punya gigi. Kalau sudah ompong ya berlakulah pesan Ludwig Wittgentsein, "Whereof one cannot speak (logically) thereof one must be silent", kira-kira begitulah.

Baru-baru ini, Vox Populi, melakukan survey elektabilitas parpol di awal tahun 2021.

Adapun survey-nya sendiri dilaksanakan pada tanggal 26 sampai 31 Desember 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Respondennya dipilih secara acak dari survei sebelumnya.

Alhasil, dengan margin-of-error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan elektabilitas PDIP dan Partai Gerindra mengalami penurunan.

Kalau pada Juni 2020 PDIP masih 33,5%, maka pada Oktober 2020 turun ke 31,3%, dan parahnya pada Januari 2021 anjlok ke 19,6%!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun