Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Festival Baliho: Ada Giring-PSI untuk Presiden 2024, Ada Juga Habib Rizieq yang Patriotik

26 Agustus 2020   23:27 Diperbarui: 27 Agustus 2020   20:03 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi pula memang media-massa hanya mau meliput tokoh-tokoh yang kontroversial karena pertimbangan nilai berita semata. Tak peduli apakah itu hoaks, yang penting rame.

Jadi bolehlah kita mengapresiasi upaya PSI yang mengangkat satu figur muda yang harapannya bisa jadi alternatif pilihan. Tinggal sekarang Bro Giring mulailah mendongkrak popularitas dan menaikkan elektabilitasnya. Tentu dengan unjuk prestasi sebagai bukti kapasitas (kompetensinya).

Masih ada waktu, untuk mengangkat popularitas serta elektabilitas pribadi Giring Ganesha sekaligus juga partainya (PSI). Siapa tahu tatkala menjelang 2024 nama Giring Ganesha sudah bisa sangat tinggi popularitas serta elektabilitas politiknya. Sehingga partai-partai yang saat ini punya kursi di DPR-RI bersedia untuk meminang Bro Giring untuk diusung.

Kalau pun tidak, dengan strategi komunikasi politik yang cerdas seperti ini harapannya bisa mengangkat elektabilitas partai PSI dalam pileg 2024 nanti. Sehingga bisa tembus ambang batas minimal. Dan PSI bisa membuat perubahan di parlemen pusat (DPR-RI), seperti apa yang telah diperbuatnya di DPRD-DKI Jakarta.

Kita semua sangat mengharapkan ada pembaharuan total di parlemen (legislatif) maupun di pemerintahan (eksekutif). Untuk bisa membebaskan Indonesia dari penjajahan politik-uang, intoleransi, serta hipokrisi para maling anggaran. Demi 'bonum-publicum' (kesejahteraan rakyat).

Ini saatnya pemuda-pemuda Indonesia untuk peduli dan tidak buta politik. Lantaran kata Bertolt Brecht (penyair Jerman) yang terkenal itu pernah mengingatkan,

"Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik."

26/08/2020

*Andre Vincent Wenas*, Sekjen 'Kawal Indonesia'.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun