Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wajah Buruk Dunia Pendidikan: Gratifikasi/Korupsi Universitas dan Kementerian

23 Mei 2020   17:31 Diperbarui: 23 Mei 2020   17:27 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mampu mencerna informasi secara tuntas (tidak cuma baca judul, apalagi yang bernuansa 'click-bait'), sambil meningkatkan kemampuan analisis yang tajam. Berpikir secara integratif dan konseptual, menalar secara rasional. Sehingga tidak diliputi ketakutan-ketakutan yang irasional (komoditinya para pengasong surga-neraka).

Suatu hal yang membuat kita lebih sedih dan prihatin adalah tragedi ini terjadi di sebuah lembaga pendidikan yang mesti melahirkan para pendidik.

Selain itu kita juga jadi bertanya-tanya, apakah praktek gratifikasi berselubung nama-nama religius seperti itu sudah jadi kebiasaan? Tahu sama tahu. Ada supply lantaran ada demand? Dan apakah kasus di UNJ ini hanya pucuk dari gunung es?

Bahwa sesungguhnya ada banyak kasus sejenisnya di berbagai lembaga lainnya seperti rincian siapa saja wajib lapor gratifikasi di atas tadi.

Sehingga kita meminta, demi program SDM Unggul Indonesia Maju, bongkar habis praktek gratifikasi semacam itu. Itu penyakit menular yang mendidik orang jadi hipokrit. Harus tuntas.

"Si kancil anak nakal, suka mencuri ketimun, ayo lekas dihukum, jangan diberi ampun." - lagu anak-anak jaman dulu (yang sempat diprotes).

23/05/2020

*Andreas Vincent Wenas*, Sekjen 'Kawal Indonesia' -- Komunitas Anak Bangsa

Sumber: Kabar24; KPK

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun