Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berdusta Bersama sebagai Jalan Sukses untuk Korupsi

6 Mei 2020   23:38 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:04 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diolah pribadi

Bisa! Begini caranya: lakukan korupsi itu sendirian.

Jadi hanya kamu dan Tuhan yang tahu. Asumsinya ya kamu mesti tidak peduli dengan eksistensi Tuhan, supaya kamu bisa mengabaikanNya. Gimana?

Oke deh, soal Tuhan itu urusan nanti. Maksudnya dengan melakukan korupsi itu sendirian gimana sih?

Ya sendirian, jangan ada orang lain yang ikutan dan yang tahu.

Mmm... belum jelas. Coba jabarkan.

Katakanlah kamu mau curi/korupsi uang belanja ibumu. Kamu menyelinap sendirian, ingat ya sendirian! Lalu buka laci tempat biasa ibumu menyimpan duit belanja. Ambil beberapa lembar lalu kabur.

Atau dengan cara lebih halus, pergi ke toko dan belanja titipan ibumu dengan barang-barang yang spesifikasinya rendah (lebih murah) lalu bilang ke ibu bahwa ini barang bagus juga. Kira-kira begitulah.

Tidak ada yang tahu. Kecuali kamu dan Tuhan... eh Tuhan sudah tidak dianggap ya. Jadi cuma kamu yang tahu. Lalu simpan rapat-rapat rahasia itu. Kalau ditanya, berlagak blo'on aja. Kamu mesti terus berlagak blo'on sampai kamu mati nanti.

Hmm... masuk akal sih. Tapi itu khan untuk urusan uang receh. Gimana untuk yang ratusan juta, milyaran atau trilyunan? Khan mesti konspirasi dong, korupsi berjamaah istilah jaman now. Gak bisa sendirian kali.

Lho, kalau sudah melibatkan orang lain, walau cuma satu orang, itu namanya sudah ketahuan orang lain bahwa kamu koruptor alias pencuri aka maling bin curang.

Apakah masing-masing terhadap satu sama lain masih bisa dengan jujur memanggil 'Yang Terhormat'? Khan gak mungkin, lha wong sesama bajingan kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun