Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Istana Presiden Bukan Tempat Petentengan Kaum Oportunis!

15 April 2020   02:42 Diperbarui: 15 April 2020   02:42 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini kesalahan yang fatal. Surat resmi langsung kepada para camat bukanlah hal yang dibikin seketika. Bukan sesuatu yang impulsif. Ada waktu untuk mempertimbangan dengan pihak-pihak tertentu pula. Dan ini jelas fatal!

Lalu ruang publik pun gaduh. Setelah gaduh ia pun minta maaf. Lewat surat juga, tapi kali ini tidak pakai kop surat resmi.

Lalu ada lagi Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian, yang menyatakan, "Yang bersangkutan sudah ditegur keras dan sudah meminta maaf secara terbuka juga melalui surat yang sudah diviralkan yang kita tahu belakangan ini. Jadi saya kira itu kesalahan yang tidak bisa atau tidak boleh diulang lagi yang bersangkutan juga sudah mengaku salah dan meminta maaf secara terbuka."

Seperti dilaporkan media, Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian menyebut bahwa mundur-tidaknya Andi Taufan bergantung pada Jokowi. Yang jelas, katanya, Andi Taufan sudah meminta maaf.

Tambah runyam. Kombinasi Staff Khusus dengan Tenaga Ahli Utama yang berkolaborasi tidak elok sama sekali. Kok malah melempar bola panas ke atasannya.

Bukankah Staff Khusus dan Tenaga Ahli Utama KSP seyogianya meringankan tugas-tugas atasannya? Bukan seperti anak kecil yang melempar tanggungjawab.

Jadi kalau sudah runyam begini, bagaimana sarannya?

Begini, ini khan juga kantor publik, jadi ada tanggungjawab publik disitu. Kalau bikin kesalahan (apalagi yang fatal), langsung mengundurkan diri saja. Tak perlu presiden yang suruh-suruh lagi. Tahu diri!

15/04/2020

*Andre Vincent Wenas*, Sekjen *Kawal Indonesia* - Komunitas Anak Bangsa

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun