Siang hari ini saya berbincang dengan seorang kawan seorang  pemandu wisata (tour leader). Ia sedang WFH (work from home) dan 'stay at home', yang artinya bagi seorang tour-leader ya dirumahkan alias nganggur.
Ia sedang berpikir keras untuk mencari alternatif pemasukan. Ia sedang berpikir keras karena memang diharuskan oleh kondisi yang dihadapinya untuk kreatif mencari alternatif lain. Apa boleh buat.
Bukan salah siapa-siapa. Dan bukan saatnya untuk menyalahkan siapa-siapa. Virus Corona? Ya boleh saja kalau mau menyalahkan Covid19, tapi lalu bisa apa?
Manusia khan tidak bisa hidup dari kesibukan hanya dengan menyalah-nyalahkah keadaan, apa pun itu.
Lebih baik seperti kawan saya ini, yang berinisiatif untuk bergerak dalam segala keterbatasannya. Demi mencari alternatif lain secara kreatif dan gigih. Berhenti mengeluh.
Apakah sudah berhasil keluar dari masalahnya? Belum!
Tapi saya kagum dengan semangat juangnya. Ini studi kasus yang menarik. Suatu perjalanan perjuangan seseorang yang sedang berjuang keluar dari keterhimpitannya. Mulai dari suatu kemauan, dan sikap yang positif.
Profil-profil orang seperti inilah yang kita butuhkan saat ini. Mereka-mereka yang berhenti mengeluh dan bergerak dalam segala keterbatasannya untuk survive.
Kawan saya bilang, ia saat ini sedang berpikir kreatif untuk jadi youtuber sebagai salah satu alternatif. Kerja kreatif dari mana saja untuk mengisi content di media sosial ini. Oke juga khan. Salut deh.
Bagi saya bukan soal berhasil atau belum berhasilnya, tapi kemauan keras seorang muda yang semangat perjuangannya bisa menular ke teman-temannya. Penularan semangat model begini sangat boleh.
Industri wisata adalah suatu industri yang punya dampak ikutan (multiplier-effects) ke banyak industri lainnya. Baik ke industri bintang-lima maupun industri kaki-lima. Kita semua sudah paham itu.