Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kritisnya PSI dan Kisah Kotak Pandora

14 Januari 2020   12:37 Diperbarui: 14 Januari 2020   13:48 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau pun ada kritik, sama sekali tidak esensial apalagi signifikan. Fraksi PSI di parlemen Jakarta bukan cuma mengintip isi kotak Pandora tapi membuka dan membongkar isinya. Apa kotak itu: APBD! ...yang ujung-ujungnya soal duit.

Rupanya mengutak-atik APBD itu seperti shinshe yang menusuk jarum akupunturnya langsung ke pusat syaraf. Akibatnya rejim kleptokrasi dan para konspirator yang empunya kepentingan langsung melonjak berteriak kesakitan. Segala siasat licik, kasar, dan serangan balik dengan brutal terus dilancarakan. Sampai sekarang.

Intoleransi dan Korupsi APBD adalah Kotak Pandora, sedangkan PSI adalah Putri Pandora yang kepo dan nekat.

Anak-anak muda PSI adalah generasi yang terlempar dalam kekinian namun tak mau terperangkap di dalamnya . Walau mereka semacam 'Caught in the act' seperti kata Jacques Derrida mereka tak tinggal diam dan nrimo dengan keadaan. Mereka berusaha mencerna dan memahami apa arti semuanya ini? Apa sih akar penyebabnya dan siapa saja yang bertanggung-jawab? Dan lalu bagaimana Indonesia bisa keluar dari kemelut ini?

Dalam penafsiran situasi kekinian Indonesia, dua isu utama yang berhasil dicerna adalah isu intoleransi (cikal bakal radikalisme) dan tentu saja korupsi. Keduanya adalah patologi sosial yang sudah menahun (kronis) dan semakin parah (akut) diderita bangsa ini.

Celakanya, atau untungnya, seperti cerita di mitologi Yunani tadi, putri Pandora ini telah pula dianugerahi oleh Mahadewa Zeus hadiah yang penting, yaitu: Hasrat Ingin Tahu! ...Lalu akibat kekepoannya, maka putri Pandora... eh PSI pun nekat membuka kotak berisi dua isu (penyakit sosial) itu.

Akibat ulah kekepoannya yang sekejap membuka kotak itu ternyata telah menyempatkan segala ular beludak, kecoa, tikus, dan lain-lain kejahatan yang ada di dalamnya berhamburan keluar. Bahkan banyak hal yang belum pernah diketahui manusia lantaran gelap dan ditutup-tutupi ikut berloncatan keluar.

Ribut dan heboh sampai ke skala nasional, bahkan jadi perhatian Universitas Harvard di Amerika sana, jadi atensi dunia. Dan gara-gara bikin heboh dan bikin malu bagi mereka yang ditelanjangi, maka putri Pandora...maksudnya PSI (dan para kadernya) pun  terus dicaci-maki, didera bully dan hoaks dari mereka yang marah, iri dan oportunis.

Dunia perpolitikan kontemporer di Indonesia terus gonjang-ganjing. Ada keresahan meluas, apakah intoleransi (radikalisme) dan korupsi yang sudah membudaya ini bisa hilang dari bumi pertiwi? Kapan kita bebas korupsi? Utopiskah ini.

Kotak pandora sudah dibuka, dan segala ular beludak, kecoa, tikus sudah berhamburan keluar. Jangan takut, kalau kita  ingat hikayat tadi juga menceritakan bahwa di dasar kotak itu ada sesuatu yang juga diletakkan Zeus, yaitu: Harapan.

Dan harapan adalah syarat untuk kita terus berjuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun