Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Terkaya di Dunia dan Akhirat Akhirnya Meninggal...

30 Desember 2010   17:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karena penasaran dan rasa ingin tahu yang amat sangat,  lalu dia mengajukan pertanyaan ini kepada banyak orang, akhirnya seorang pendeta menjawab pertanyaannya, “Guru Wang Wei meskipun miskin, tetapi karena kebaikan hati dan perbuatan amal yang sering dilakukannya, sehingga dia sudah mengakumulasi banyak harta di surga. Harta ini tidak akan berkarat, tidak akan habis dimakan rayap, tidak takut dirampok oleh perampok. Tidak seperti harta yang ada didunia ini, walaupun tersimpan ditempat yang sangat rahasia, tetapi jika orang tersebut meninggal, harta ini juga tidak dapat dibawa pergi, sampai di surga maka dia akan menjadi seorang miskin.”

Setelah mendengar penjelasan pendeta, Wan Pau mengerti maksudnya, oleh sebab itu dia juga menasehati anaknya harus mengikuti pedoman hidup seperti gurunya Wang Wei, dan dia sendiri juga berubah sikap menjadi seorang yang dermawan, mengeluarkan hartanya membantu orang sakit, orang miskin, orang yang ditimpa bencana, mendirikan rumah sakit, sekolah, rumah yatim piatu.

Beberapa tahun kemudian, Wan Pau menjadi seorang dermawan besar diseluruh negeri. Ketika dia akan meninggal dia berpesan kepada anaknya Xiao Pau, “Ketika saya meninggal, kuburkan saya di seberang makam guru Wang Wei, dan diatas batu nisan ditulis 'kuburan Wan Pau murid dari Wang Wei'.

Walau hanya cerita, namun kita dapat mengambil manfaat dan falsafah apa yang ada.  Selamat Tahun Baru 2011, Sukses selalu untuk kita semua...

Diambil dan diolah dari Erabaru.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun