Kala itu aku tidak tahu harus bersikap bagaimana
Aku tidak tahu kalau kau gini berharga
Memandangi lautan yang jauh
Ku percaya ada pulau disana
Yang tak dapat ku jangkau dengan hanya perahu sampan
Penduduk pulau itu pun melihat
"Wah pulau sebrang sana bagus sekali yah"
"Pasti disana banyak lowongan kerja, ekonominya maju dan gedung yang tinggi"
"Iya yah, beda sekali dengan pulau kita, hanya ada pohon, pasir, dan air laut"
"Oke, Aku Wayan 5 tahun yang akan datang aku akan kesana"
5 Tahun kemudian Wayan pun pergi ke pulau
Untuk sejenak wayan takjub dengan keindahan pulau seberang ini
Banyak Gedung tinggi
Kendaraan lalu lalang
Perekonomian yang terlihat maju
dan banyak lagi
Sebulan, dua bulan Wayan menetap di kota tengah pulau ini
Wayan pun kelimpungan,
Dia tidak mendapatkan pekerjaan
Sehingga dia sulit membayar tagihan kostan
Ketika itu Wayan pergi berjalan disisi trotoar
Asap motor yang begitu banyaknya membuat Wayan terbatuk
sudah dua bulan lamanya Wayan menghirup asap kendaraan ini
2 Tahun kemudian
Kehidupan Wayan tidak berangsur membaik
Wayan sudah dapat kerja tapi upahnya kecil
Untuk membayar kostan saja kadang masih nunggak
Makan saja masih minjam
Kesehatan Wayan memburuk, karena harus menghirup udara kotor
3 Tahun kemudian
Wayan Jatuh sakit dengan batuknya tidak berhenti
Rupa-rupanya sudah 2Minggu dia di Rawat di Rumah sakit
Wayan berpikir "Ku kira hidup di pulau ini begitu menyenangkan, tapi nyatanya kesenangan yang ku lihat hanyalah fana"
1 bulan Wayan Sakit
Kesehatannya tidak berangsur membaik
Justru memburuk
Wayan pun segera menelpon saudaranya yang ada di pulau
Mereka pun datang, kaget melihat Wayan yang jatuh kesakitan
"Kenapa dirimu bisa selemah ini sodaraku ? bukankah kehidupan di pulau ini begitu menyenangkan ?"
"Betul, kehidupan disini begitu terlihat menyenangkan, tapi lihatlah diriku... Manusia yang tidak memiliki harta benda akan dilindas oleh kejamnya Kota. Aku ingin kembali ke pulau kecil, rumahku kampung halamanku. Melihat pasir putih yang indah, gelombang ombak yang merdu, Ikan-ikan yang berenang kesana-kemari layaknya anak kecil. Aku ingin pulang sodaraku, bawa lah aku pulang bersamamu"
Wayan pun dibawa pulang oleh Saudaranya
Sesampai Pulau, Wayan menangis bahagia melihat pulaunya masih bersih dari polusi udara, pasir bersih dari sampah
2 bulan kemudian, penyakit batuk Wayan semakin parah hingga pada akhirnya ia meninggal
Dalam sakitnya ia berkata "Seandainya aku tidak menyiksa diriku pergi ke pulau seberang, aku akan tetap hidup sehat dan bahagia di pulau ini"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H