Tingginya pendapatan tersebut utamanya berasal dari biaya belanja yang dikeluarkan oleh wisatawan di Timur Tengah. Perhotelan, makanan, minuman, merchandise, hingga pakaian adalah sektor utama yang diproyeksikan akan menarik pembelanjaan para penggemar sepak bola dan turis selama periode Piala Dunia November--Desember ini.
 Qatar diproyeksikan hanya tuai pendapatan sebanyak 85 persen. Sementara sisanya akan dibagi dengan dua negara pendukung utama yakni Uni Emirat Arab (UEA) dan Dubai. Arab Saudi, Oman, dan Kuwait juga diprediksi bakal menerima berkah dari Piala Dunia.
 Saluran digital juga akan memainkan peran penting dalam memacu pengeluaran wisatawan secara signifikan hingga 60 persen dari total pendapatan. Menariknya, meskipun mengeluarkan biaya besar, Qatar tidak memperoleh hak dari pemasukan resmi yang diperoleh FIFA. Jadi, kemungkinan besar Qatar merugi dari aspek keuangan.
 Namun, Piala Dunia tetap terbilang istimewa dalam banyak hal bagi Qatar walaupun tidak menguntungkan secara finansial. Bagi penduduk Qatar, Piala Dunia akan semakin semarak karena diadakan di akhir tahun saat musim dingin. Artinya, wisatawan dunia akan semakin banyak yang berkunjung dan pariwisata Qatar semakin terungkit. Jadi, tak diragukan lagi ini bisa menjadi batu loncatan untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Qatar.
 Qatar juga punya keuntungan lain. Berkat menjadi tuan rumah, Qatar juga untuk kali pertama bermain di Piala Dunia. Selanjutnya, menjadi tuan rumah Piala Dunia memastikan Qatar mendapat publisitas yang tinggi dari seantero dunia. Tentu, ini adalah kesempatan bagi Qatar untuk menunjukkan kemajuan infrastruktur yang diandalkan untuk berinvestasi atau berbisnis.
4. Inflasi dengan Dilaksanakan Piala Dunia 2022 Qatar
 Pada bulan juni 2022, Qatar melaporkan Inflasi yakni 5,41 persen yang dimana malah lebih tinggi daripada inflasi yang dilaporkan oleh Indonesia yaitu 4,35 persen.Walaupun mengalami inflasi, tapi pendapatannya terutama dari Minyak bumi dan gas alam tetaplah sangat banyak.
 Selain Minyak bumi dan gas Alam, Piala Dunia 2022 juga memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatam Qatar, apalagi untuk bidang pariwisata.Â
Piala Dunia 2022 memiliki biaya operasional di Qatar menembus angka 220 miliar dolar AS atau sekitar 3.355 triliun rupiah yang dimana merupakan yang termahal sepanjang sejarah Sepakbola.Â
Berikut Daftar biaya Piala Dunia sejak 1994:Â
1. Amerika Serikat 1994: US$500 juta