Beruntung kelas ekonomi duduk tidak terlalu penuh sehingga beberapa orang bisa tidur selonjoran di beberapa kursi yang dinaikkan arm-rest nya. Pk 23.00 saya mulai terlelap namun sering terbangun karena perubahan suasana dan goyangan kapal.Â
Biasanya saya manfaatkan untuk periksa Diana dan anak-anak. Dua buah TV terus menyala semalam suntuk karena dioperasikan secara sentral. Beberapa film local, berita atau film Hollywood ditayangkan secara bergantian dengan gambar serta suara berkualitas sedang. Film horror dan comedy dengan rating 17+ juga ditayangkan beberapa kali, padahal ada beberapa penumpang masih dibawah umur.Â
Saya terbangun Kembali pk 03.00 WIB subuh dan tidak bisa tidur lagi setelahnya. Sesekali saya melirik Smart Phone hitam saya. Jaringan naik turun. Seringnya turun. Jalur pelayaran tidak jauh dari darat sehingga kadang ada kesempatan mendapatkan signal. Pk 05.30 saya naik ke dek atas untuk mengabadikan matahari terbit di ufuk timur. Sungguh indah dan menenteramkan hati. Biarpun dengan mata kantuk, saya bertahan diatas selama dua jam setelah anak-anak saya menyusul.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan-pemandangan indah seperti Gunung Argopuro, Gunung Baluran, Gunung Agung dan Gunung Batur. Anak saya yang bungsu yang selalu senang untuk mengajak naik ke dek atas. Angin kencang dan goyangan kapal karena ombak sungguh terasa sensasional. Namun panas Terik hingga jelang sore.
Makanan berupa nasi box dibagikan pada pagi dan siang. Isinya nasi,sayur dan ikan. Atau kombinasi dengan ayam.
Kapal mendekat ke bagian Barat laut Pulau Lombok dan merapat di Pelabuhan Lembar pada pk 18.00 WITA. Dari dek atas kami menyaksikan Kapal memasuki area Port GIlimas dan lineup kapal-kapal yang sedang berada disana. Proses Roll out dimulai dengan keluarnya Truk dan Bus dulu karena mereka yang berada di dek Tengah. Sementara mobil pribadi dan motor menunggu, karena deck Tengah harus clear sebelum pintu dibuka dan mobil motor dapat naik dari bawah.Â