Pada tahun itu Rossi keluar sebagai juara dunia, yang merupakan gelar juara dunianya yang ke-9 semasa karier balapnya.
Siapa tidak kenal pria jangkung asal Italy yang punya nomor start 46, dengan brand color kuning pada racing suit, Helmet yang dikenakannya? Valentino Rossi dikenal dengan beberapa julukan; "Rossifumi" yang terinspirasi dari Norifumi Abe; pembalap 500 cc asal Jepang yang membuat gebrakan pada tahun-tahun pertamanya.Â
Beberapa tahun kemudian di era MotoGP, Rossi dikenal dengan julukan "The Doctor", yaitu atas simbol respect, "gelar" kehormatan bagi Rossi. Dengan warna khas fluorescent yellow sebagai brand image pada atribut-atribut yang dikenakannya, Rossi juga pernah dapat julukan "highlighter pen" (seperti merk stabilo). Rossi juga kerap dipanggil dengan Vale, yang sebenarnya lebih merupakan kependekan nama saja.Â
Pada hari perlombaan, ia akan selalu menyaksikan awal balapan Moto3 untuk melihat berapa lama lampu start tetap menyala sebelum padam di awal perlombaan. Sebelum naik Motornya dalam tiap sesi, baik itu saat balapan, kualifikasi, ataupun latihan, ia akan memulai ritual pribadinya dengan, membungkuk sekitar dua meter dari Motornya, seperti sedang stretching. Kemudian  ia akan berjongkok dan memegang pasak kaki sisi kanan, dengan kepala tertunduk.Â
Banyak yang mengatakan itulah momen Rossi untuk fokus dan "berbicara" dengan Motornya. Ada juga yang mengatakan bahwa itu tak lebih dari kebiasaan sejak Rossi masih muda. Â
Konon Rossi selalu menempatkan satu sepatu boot di depan yang lain, serta satu sarung tangan di depan yang lain, dan bahwa dia selalu mengendarai motor dengan cara yang sama dan turun dengan cara yang sama, yaitu dengan mengayunkan kaki kanan ke bagian depan Motor.
Valentino Rossi lahir di Urbino, Marche, Italia. Ayahnya; Graziano Rossi adalah juara seri motor 250 cc di era 1977 s/d 1982. Rossi kecil memulai debut nya di motorsport saat berumur 5 tahun dengan sebuah Kart bermesin 100 cc hasil dari modifikasi sang Ayah.Â
Pada umur 11 tahun memenangkan Regional Championship Kart, dan kembali juara lagi pada tahun-tahun berikutnya. Rossi juga memenangi beberapa kejuaraan nasional Minimoto.Â
Untuk bisa balapan di kancah Formula 1, awal karier Rossi terbilang cukup baik dan sudah sesuai arah. Namun sayang karena terkendala biaya, Rossi harus banting setir ke Minimoto.Â
Dengan bantuan beberapa kolega Ayahnya seperti pembalap motor; Virginio Ferrari dan Claudio Lusuardi, Rossi mulai membalap dengan Cagiva Mito 125 cc di kejuaraan nasional Italia, dari tahun 1993 hingga 1995. Kemudian ia berpindah mengendarai Aprilia 125 cc dan ikut kejuaraan eropa, bertengger di urutan 3 klasemen.