Record video juga bisa, untuk tugas olahraga atau bahkan menari. Untuk tugas Matematika, Bahasa Inggris, PPKN dan sebagainya; tak jarang siswa diberikan materi dengan soal-soal berupa multiple choices.Â
Hal ini kudu dimonitor ketat, agar materi diserap dengan baik oleh siswa. Selain itu siswa perlu membiasakan diri membawa buku referensinya sendiri dalam mempelajari dan mengerjakan soal. Misalnya matematika.Â
Tak jarang karena multiple choice, anak jadi cenderung mau cepat-cepat kerjakan dengan cukup menebak-nebak jawaban. Alhasil setelah di submit, score nya Cuma 70 atau bahkan lebih buruk.Â
Anak harus membawa Buku cetak dan buku coretannya. Kerjakan setiap soal harus tertata dengan memaparkan caranya hingga dapat result nya. Ini berlaku juga buat mata pelajaran la
Mengapa harus repot-repot? Anak saya pernah menjawan begini; "Kan jawabannya bisa dicari di Google, Pa.." Ooh Nooo... Ini sama seja dengan menyodorkan Calculator kepada anak SD yang sedang mengerjakan soal Matematika. Google memang punya jawaban untuk banyak pertanyaan di dunia.Â
Teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia. Namun jangan sampai generasi anak kita  terbiasa mencari jawaban di search engine, bukannya di Buku.Â
Sebut saya konservatif. Namun saya merasa bahwa anak tidak tertarik buka buku dan lebih senang browsing di tablet nya. Saya tidak mau anak kita malas dan menganggap remeh sesuatu.Â
Lalu buat apa dong kita beli buku-buku mereka yang mahal itu? Bagaimana dengan tantangan belajar A sampai Z? Kalau anak jaman now maunya belajar A langsung ke Z saja..
Selain itu perlu ada kegiatan-kegiatan bermanfaat yang kita siapkan bagi para anak kita. Karena sebenarnya Sekolah dari Rumah ini jadi seperti anak-anak yang Homeschooling, yang sehari-harinya tidak mengikuti kurikulum yang ditentukan Kementrian Pendidikan.Â