Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendadak Guru di Kala Pandemi

26 Mei 2020   18:46 Diperbarui: 26 Mei 2020   18:38 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Meet para siswa dengan Guru|Dokpri

Record video juga bisa, untuk tugas olahraga atau bahkan menari. Untuk tugas Matematika, Bahasa Inggris, PPKN dan sebagainya; tak jarang siswa diberikan materi dengan soal-soal berupa multiple choices. 

Hal ini kudu dimonitor ketat, agar materi diserap dengan baik oleh siswa. Selain itu siswa perlu membiasakan diri membawa buku referensinya sendiri dalam mempelajari dan mengerjakan soal. Misalnya matematika. 

Tak jarang karena multiple choice, anak jadi cenderung mau cepat-cepat kerjakan dengan cukup menebak-nebak jawaban. Alhasil setelah di submit, score nya Cuma 70 atau bahkan lebih buruk. 

Anak harus membawa Buku cetak dan buku coretannya. Kerjakan setiap soal harus tertata dengan memaparkan caranya hingga dapat result nya. Ini berlaku juga buat mata pelajaran la

Google Classroom|dokpri
Google Classroom|dokpri

Classwork di Google Classroom|dokpri
Classwork di Google Classroom|dokpri

Mengapa harus repot-repot? Anak saya pernah menjawan begini; "Kan jawabannya bisa dicari di Google, Pa.." Ooh Nooo... Ini sama seja dengan menyodorkan Calculator kepada anak SD yang sedang mengerjakan soal Matematika. Google memang punya jawaban untuk banyak pertanyaan di dunia. 

Teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia. Namun jangan sampai generasi anak kita  terbiasa mencari jawaban di search engine, bukannya di Buku. 

Sebut saya konservatif. Namun saya merasa bahwa anak tidak tertarik buka buku dan lebih senang browsing di tablet nya. Saya tidak mau anak kita malas dan menganggap remeh sesuatu. 

Lalu buat apa dong kita beli buku-buku mereka yang mahal itu? Bagaimana dengan tantangan belajar A sampai Z? Kalau anak jaman now maunya belajar A langsung ke Z saja..

Selain itu perlu ada kegiatan-kegiatan bermanfaat yang kita siapkan bagi para anak kita. Karena sebenarnya Sekolah dari Rumah ini jadi seperti anak-anak yang Homeschooling, yang sehari-harinya tidak mengikuti kurikulum yang ditentukan Kementrian Pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun