Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kultur Modifikasi Mobil Japanese Domestic Market (JDM) Sesungguhnya

13 April 2020   02:08 Diperbarui: 14 April 2020   20:24 4958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang merupakan salah satu negara yang banyak menciptakan mobil-mobil hebat. Toyota, Honda, Nissan, Mazda, Subaru, Mitsubishi merupakan sekian dari nama-nama besar di industri otomotif dan Motorsport dunia. 

Layaknya dunia fashion, music dan makanan, dunia motorsport Jepang juga menjadi kiblat bagi para pencinta mobil dan motor di dunia tak terkecuali di Indonesia.

Selain banyak digunakan sebagai kendaraan sehari-hari karena Mobil dengan merk dari Jepang lebih murah dan terjangkau dari sisi Unit kendaraannya sendiri dan Spare parts, kini Mobil Jepang jenis sedan, coupe, station wagon, sportscar dari tahun lawas hingga muda sangat digandrungi para Car enthusiasts di banyak negara; Amerika, Russia, Thailand hingga Indonesia. Istilah sederhana yang dikenal untuk mobil-mobil ini adalah JDM.

JDM adalah singkatan dari Japanese Domestic Market. Orang melihat jika mobilnya bermerk asal Jepang dan apalagi jika menganut gayanya yang aliran Jepang banget, maka itu disebut JDM. "Sudah JDM banget". Namun disini orang kerap salah pengertian.

flickr.com
flickr.com
Sesungguhnya JDM itu merupakan mobil yang dipakai di Jepang dengan segala parts nya disesuaikan dengan aturan berkendara dan market yang berlaku di Jepang. 

Berbeda dengan sebuah mobil Jepang yang di export ke daratan Amerika harus memiliki engine, posisi steering, safety features dan sebagainya yang sesuai dengan aturan dan market Amerika yang disebut dengan United States Domestic Market (USDM). 

Sebagai contoh; Honda CR-X di Jepang (JDM) menggunakan engine B16A1 1.6L DOHC VTEC bertenaga 150 HP, sementara yang di export ke Amerika (USDM) menggunakan engine D16A6 1.5L SOHC bertenaga 108 HP. Anda lebih suka yang mana?

hongliyangzhi.com
hongliyangzhi.com
Dulu semasa kuliah saya menggunakan sebuah Civic EF yang dikenal dengan sebutan "Grand Civic" di Indonesia. Mobil itu menyenangkan. Gesit, handling mantap, posisi nyetir enak banget. Engine nya sama seperti Civic LX; D15B6 1.5L SOHC. Karburator pula, bukan Injection. 

Coba bandingkan sama yang JDM; engine B16A 1.6L DOHC, MPi. Selain itu Civic EX JDM juga punya sunroof, Fog lamp, Disc brake belakang dan lain sebagainya.

Honda Civic EF Sedan
Honda Civic EF Sedan

Pada tahun 1988, mobil JDM dibatasi oleh kebijakan bersama yang disepakati antara para pabrikan menjadi 280 PS atau setara dengan 276 HP dengan batas kecepatan tertinggi 180 kph diberlakukan oleh Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) demi keamanan berkendara. Hingga tahun 2004 batas Horsepower ditiadakan namun kecepatan tetap dibatasi 180 kph. 

Banyak mobil JDM memiliki speedometer yang bertuliskan kecepatan maksimum 180 kph. Namun beberapa type Nissan sampai 190 kph, bahkan GT-R memiliki mekanisme untuk melepaskan speed limiter jika mau dikemudikan di Circuit.

JDM di Japan bukan hanya Japanese Cars. European Cars seperti Mercedes-Benz, BMW, Alfa Romeo, Peugeot, Audi dan lain-lain yang di export ke Japan dan spec nya telah disesuaikan dengan aturan berkendara disana, resmi menjadi JDM.

Jadi mobil merk Jepang yang bersliweran di Indonesia sebenarnya bukan JDM. Kita bisa mendekatkannya ke JDM dengan menyamakan spec nya A sampai Z sesuai aturan dan Market Jepang. 

Itupun tetap saja belum truly JDM. Namun sekarang ini sebutan JDM bukan saklek ngomongin kesesuaian spesifikasi dengan aturan dan market Jepang, namun bicara mengenai modifikasi dan budaya otomotif.  


The Kanjozoku

Sebutan JDM di kalangan penggemar mobil sekarang ini lebih merupakan semangat dan kultur. Tapi siapakah sesungguhnya yang memulai dan bagaimana budaya ini diciptakan? Adalah para street racer di bilangan Kanjo Loop; bagian dari Hanshin Expressway yang mengitari Kota Osaka di Jepang. 


Berbeda dengan The Wangan Line di Tokyo dan Kanagawa yang jalanannya lebar serta banyak straight (jalan lurus), Kanjo lebih pendek, dengan beberapa section yang sempit, kombinasi straight dan cornering. Inilah salah satu playground legendaris bagi The Kanjozoku; sebutan bagi para street racer Osaka. 

wordpress.com
wordpress.com
Sejak tahun 1980-an, para penyuka kecepatan memakai Honda Civic Si (gen 3) DOHC yang dikenal sebagai Civic Wonder dan mulai balap liar di bilangan Kanjo. Balapannya dilakukan di tengah jalanan yang masih dilewati mobil-mobil. 

Mereka berputar-putar di Kanjo, cari lawan entah siapa, pakai mobil apa. Jika ketemu, langsung balapan. Pure adrenaline, pure racing. 

msn.com
msn.com
Hingga era 90-an, 2000-an, Mobil favorit yang digunakan adalah Honda Civic Type R EK9, CR-X, EJ2, ED hingga EX terbaru. Engine B16A VTEC DOHC dan B20A merupakan dapur pacu favorit The Kanjozoku. 

Menurut penuturan mereka; Civic punya character yang enak dikendalikan, sangat kencang dan mudah dimodifikasi. Di tengah ramainya kendaraan yang melewati Kanjo, Civic bisa mudah nyelip ke kerumunan hingga lolos. 

Namun jika anda berpikir para Civic, Sylvia, Trueno, Evo atau mobil manapun yang bertarung di Kanjo merupakan mobil-mobil yang rapi dan good looking, maka anda akan kecewa. Mobil-mobil petarung Kanjo dekil, semrawut, banyak penyok atau gores. 

carthrottle.com
carthrottle.com
Namun The Kanjozoku lebih memilih fungsi ketimbang penampilan. Fitment Rim dan Ban kadang tidak sesuai, Fender diperlebar, Ban pun tidak melulu Ban Sport range dan kerap sudah tipis.

Selain The Kanjozoku, Kelompok pembalap yang terkenal adalah Mid Night Club, yang menjadi terkenal karena balapan kecepatan tinggi ilegal mereka di Wangan - Rute Bayshore dari Shuto Expressway yang membentang sepanjang 70 Km antara Tokyo dan Yokohama. 

Konon diberi nama Mid Night karena pada tengah malam mereka akan memacu mobilnya hingga 300 kph di Wangan straight.

theartofcar.net
theartofcar.net

Kultur modifikasi mobil Jepang memang sangat menarik, unik dan special. Seperti Bosozoku Style yang super nyeleneh. Seperti JDM Car Contest yang absurd. 

Menganut low rider, negative chamber setup, rim 14" dengan Bumper depan runcing seperti serokan, warna body gonjreng, exhaust yang Panjang ke atas seperti sebuah Truck Peterbuilt dan Rear-Wing yang tingginya berlebihan. 

Bosozoku berarti "violent running gang". Memang sub-culture ini sesungguhnya terinspirasi dari mobil para gangster yang dandanannya sangar.

speedhunters.com
speedhunters.com
Bagaimana dengan Itasha style yang mendekorasi mobil dengan karakter fiksi Anime, Manga ataupun video games? Fakta menarik; Itasha berasal dari kata itai yang artinya dalam Bahasa Inggris painful, dan sha artinya vehicle. Artinya "painful car" atau bisa diintepretasikan Painfully embarrassing atau Painful to look at. 

Sebenarnya ini dari bahasa slang yang ditujukan pada mobil-mobil mewah asal Italia yang makin banyak populasinya di Jepang pada era tahun 1980-an saat Jepang sedang dalam masa kejayaan ekonominya.

skyinsurance.com
skyinsurance.com
Namun Kultur modifikasi mobil Jepang yang paling hits saat ini adalah Drifting. Salah satu mobil JDM yang sangat lekat dengan Drifting adalah Toyota Sprinter Trueno GT- APEXi AE86 yang juga disebut Hachi Roku (Eight Six). 

Pada tahun 1987; Keiichi Tsuchiya, seorang Professional Race Driver mengemudi AE86 dengan membawanya Touge (mountain pass) Driving. Video nya viral sekali dan menjadi inspirasi bagi para Car enthusiast di Jepang. 

Keiichi terus mempopulerkan Drifting hingga di sah kan menjadi sebuah category di Motorsport. Keiichi dijuluki sebagai Drift King. Reputasi Hachi Roku sebagai Mobil jagoan Drift pun makin menjadi-jadi.

Keiichi Tsuchiya
Keiichi Tsuchiya

diecastxchange.com
diecastxchange.com
Drifting merupakan Teknik yang dengan sengaja membuat mobil oversteer ketika memasuki tikungan, dan dengan traksi Ban belakang yang agak berkurang (mobil seolah belok berlebihan dan cenderung spinning) tetap mengkoreksi arah mobil sambal melewati tikungan tersebut.  

Drift sebenarnya bukan hal baru di dunia Motorsport. Di dunia rally, drift kerap dialami ketika mobil memasuki tikungan di gravel maupun tarmac. Namun gaya mengemudi Drifting dipopulerkan oleh Kunimitsu Takahashi. 

Fakta menarik adalah bahwa Kunimitsu merupakan pembalap Motorcycle Grand Prix asal Jepang yang ikut berpartisipasi pada satu (saja) Race Formula 1 dengan mengemudi sebuah Tyrell 007 bermesin Cosworth V8 pada tahun 1977. 

Kunimitsu Takahashi
Kunimitsu Takahashi

Tyrell yang dikemudikannya kerap melakukan Drifting dan somehow menjadi ciri khas Teknik mengemudinya. Teknik ini mulai diikuti oleh beberapa pembalap Jepang dan juga para street racer. 

Mobil yang memadai dalam melakukan ini tentu saja yang berpenggerak roda belakang/ Rear-Wheel Driver (RWD), apalagi yang punya Horsepower cukup untuk melakukan power slide. 

Sementara para Driver mobil berpenggerak roda depan/ Front-Wheel Drive (FWD) akan membutuhkan Teknik yang lebih sulit jika mau melakukan Drifting.

Kisah Manga berjudul Initial D karangan Shuichi Shigeno yang bercerita tentang seorang pemuda pengantar Tahu bernama Takumi Fujiwara yang mengemudikan AE86 juga menaikkan popularitas Drifting dan AE86.

initiald.fandom.com
initiald.fandom.com
Time Attack

Seperti halnya Drifting, Time Attack dimulai di Jepang dan sejak itu menjadi sangat populer di berbagai negara di dunia. Intinya adalah membukukan Lap time tercepat. 

Baik Fuji International Speedway dan Tsukuba Circuit menjadi tuan rumah bagi sejumlah event Time Attack yang diikuti para Tuner maupun Privateer. Termasuk Annual Time Attack battle di HKS Premium Day di Fuji, dan Battle Evome series di Tsukuba.

Nissan Skyline HT 2000GT-R
Nissan Skyline HT 2000GT-R

Japanese Nostalgic Cars

Tidak ada rumusan tertentu untuk periode tahun berapa persisnya bisa dikatakan sebagai Nostalgic Car. Nissan Skyline HT 2000GT-R Hakosuka, Toyota 2000GT, Corolla Levin 1200 (TE27), Celica Liftback 2000GT, Datsun Fairlady, Honda S600 merupakan sedikit dari sekian banyak Japanese Nostalgic Cars.  

Nostalgic sebenarnya mencakup beberapa sub-categories; showroom restoration, modified street cars, nostalgic auto racing, Shakotan dan lainnya. Tergantung purpose nya. Apakah buat harian, atau sekedar dijadikan pajangan di garasi, atau buat ikut Car Contest, atau untuk ngeceng di weekend, meet up dan sebagainya. 

Toyota Corolla E70 atau yang lebih dikenal dengan Corolla DX yang merupakan Corolla gen-4 mungkin adalah mobil Japan Nostalgic yang paling banyak penggemar nya di Indonesia. 

Mungkin karena memang di era 1980-an , Toyota sudah bisa assemble  E70 di Indonesia hingga banyak populasinya. E70 paling banyak tersedia versi 4-door Sedan nya. 

Mesinnya 4K l4, displacement 1.3L. Versi lainnya yang walaupun rare namun bisa dijumpai di Indonesia adalah Levin TE71 (2-door, liftback) dengan mesin 2T-G DOHC, TE72 (2-door) sedan ataupun coupe dan wagon. Kadang ada saja embassy atau limpahan dari beberapa negara tetangga atas Model-model tersebut.

Toyota Corolla E70
Toyota Corolla E70

Sang predecessor E70; Corolla E30 (4-door) dengan mesin 3K juga pernah exist dan masih bisa dijumpai di Indonesia. Versi coupe nya; Levin TE37 dan wagon 1400 deluxe (TE36V) juga masih ada di Indonesia. 

Selain itu juga ada Toyota Celica coupe 1600 GT (TA22), Datsun Fairlady, Mazda RX-3, Mitsubishi Galant GTO dan masih banyak lagi Japan Nostalgic yang rare yang exist di Indonesia.

Toyota Corolla Levin TE71
Toyota Corolla Levin TE71

VIP Style

Disebut juga dengan "Bippu", lahir di Osaka pada sekitar tahun 80-an. Konon anggota Yakuza mulai mengendarai sedan JDM berbadan besar agar tidak terlihat mencurigakan dengan mengendarai mobil-mobil mewah Eropa. Konsep ini yang coba diikuti oleh para street racers setempat guna menghindari polisi di masa lalu.

Mobil JDM yang termasuk dalam VIP Style saat ini adalah Toyota Celsior, Crown, Aristo, Nissan President, Cedric dan sebagainya. Style nya biasanya meliputi warna gelap, Rim besar, negative camber yang berlebihan (dikenal sebagai onikyan atau 'demon camber'), interior mewah dengan gorden serta air suspension yang bisa diatur ketinggiannya.

wald.com
wald.com
KEI CARS

Mobil berukuran sangat kecil ini dibedakan oleh Plat nomor berwarna kuning. Kei car pertama kali muncul setelah Perang Dunia II, dimana banyak orang membutuhkan transportasi tetapi tidak mampu membeli mobil. 

Kei car berharga murah dan ukurannya yang ringkas sangat berguna untuk masuk ke jalan kecil atau parkir sempit. Mesin kecil yang -sesuai regulasi- harus kurang dari 660cc membuat Kei car sangat hemat bahan bakar, diberi keistimewaan tarif tol khusus dan pajak yang lebih murah.

Masuk dalam lineup Kei cars; Kei microvans dan Kei off-roader seperti Suzuki Cappuccino dan Autozam AZ-1 turbocharged yang dibuat di tahun 90-an. Selain itu juga ada Honda S660 Turbo yang keren banget.

Honda S660 Turbo
Honda S660 Turbo

Hot Rod, Custom dan Low RIder

American cars selalu mempesona, tak terkecuali bagi orang Jepang. Fakta menarik; beberapa Custom builder paling berbakat di dunia pun menyebut Jepang sebagai rumah mereka. 

Meskipun mereka bebas memodifikasi mobil apa saja di negara mereka sendiri, tetap saja ada penggemar tertentu yang sudah mengimpor mobil Amerika ke Jepang selama bertahun-tahun.

Dari Chevy pick-up lama hingga Ford Mercury yang cacat, Hot Rod berkarat, Jepang memiliki semuanya. Custom dan restorasi Hot Rod biasanya banyak di Kota Nagoya, namun juga kerap ada yang beroperasi di daerah pedesaan atau industry di Jepang.

deadendmagazine.com
deadendmagazine.com
Dari mobil-mobil JDM yang bertarung di arena pertarungan Kanjo hingga JTCC di Suzuka, dari spectator Moon Eyes hingga Tokyo Auto Salon, semuanya punya identitas yang tegas dan menampilkan Kultur modifikasi mobil Jepang yang sesungguhnya. JDM bukan sekedar akronim yang terbatas dengan regulasi dan Market. 

JDM adalah semangat, budaya yang mandarah daging, dari generasi ke generasi. Tidak masalah mobil apapun yang kau kemudikan, Part kompetisi apa yang menempel pada mobilmu atau seberapa kencang mobilmu. 

Pada akhirnya JDM tidak mengenal Batasan modifikasi ataupun aliran. Seperti The Kanjozoku, datang bawa mobilmu, balapan kemudian tertawa bareng dan saling berterimakasih sudah bersenang-senang bareng. Persahabatan. Respect. Itulah JDM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun