Apakah anda salah satu dari sekian banyak orang yang menggemari SUV? Dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir pasar penjualan SUV meningkat terus.Â
Dengan badan yang lebih kekar, ground clearance lebih tinggi, mesin lebih bertenaga dan juga mampu diisi lebih banyak penumpang dan barang, SUV makin menjadi favorit keluarga, pekerja ataupun para Car enthusiast di dunia.
Dari sekian banyak SUV yang hilir mudik di jalanan, baik di Indonesia ataupun negara-negara lain, ada satu nama yang cukup tenar. Dengan mengusung brand mobil paling banyak dikenal di dunia, inilah dia Toyota Land Cruiser, SUV andalan Toyota kebanggan dari Negara Matahari terbit; Jepang.
Toyota Land Cruiser (Toyota Rando-Kurz) punya nickname di kalangan tertentu yaitu "TLC" (baca" ti el si). Ini sebenarnya hanya nama Toyota Land Cruiser yang disingkat.Â
TLC sejak tahun 1990-an hingga hari ini merupakan SUV kelas menengah keatas atau bisa masuk kategori Luxury SUV. Tidak heran jika harganya selangit. Namun TLC hadir di Indonesia pada tahun 1960-an. Dan sudah mengaspal di Jepang pad tahun 1950.
Awal cerita Land Cruiser
Perjalanan epic TLC berawal dari masa Perang Dunia II di tahun 1941, ketika Imperial Japanese Army yang berada di Filipina menemukan sebuah Bantam GP (General Purpose) dengan tipe BRC40; kendaraan multi fungsi milik militer Amerika Serikat, dan kemudian membawanya pulang ke Jepang.Â
Sekedar info; Bantam dan Willys adalah dua manufacturer kendaraan multi fungsi militer U.S di kala itu dan beberapa tahun berselang, mobil inilah yang di design menjadi Willys yang legendaris itu. Sebutan "GP" (diucapkan singkat dengan Bahasa Inggris ji -pi menjadi "jip") juga digadang-gadang yang merupakan asal muasal merk "Jeep"
Lahirlah AK10. Tidak membutuhkan waktu lama hingga AK10 ikut terjun ke medan perang dan mendukung para tantara Jepang bertempur melawan U.S dan sekutu dari sisi mobilisasi darat.Â
Namun karena Perang tidak berlangsung lama, dan sebenarnya tahun-tahun itu Jepang juga sedang cukup kesulitan untuk produksi, maka AK10 tidak terlalu populer. Setelahnya biarpun Perang berakhir dengan Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak oleh Bom Atom, AK10 terus dikembangkan.
Beberapa tahun kemudian saat Perang Vietnam, pihak pemerintah U.S menugaskan Toyota untuk membuatkan kendaraan militer ringan dengan spesifikasi Willys, dengan jumlah 100 unit.Â
Lagi-lagi berbekal percontohan yang datang dari Negara Paman Sam, Toyota mengembangkan mobil militer General Purpose, hingga Tahun 1951 Toyota BJ menjalani uji coba dengan mendaki gunung Fuji sebanyak 6 etape dan ini merupakan rekor tertinggi bagi mobil yang pernah berusaha mendaki Gunung masyur di Jepang tersebut.Â
Sangat terkesan, Kepolisian Negara Jepang memesannya sebanyak 289 Unit dan Toyota BJ resmi beroperasi menjadi mobil polisi saat itu. Modelnya mirip dengan Land Rover series I.
Nomenklatur BJ sendiri artinya adalah B = B-engine, dan J = Jeep. Saat itu kata "Jeep" merupakan karakter kendaraan General Purpose, belum merupakan merk dagang. Mesin Tipe B pada BJ ini berbahanbakar bensin.
Menurut Hanji Umehara, sang direktur Teknik; Sengaja dipilih nama itu agar berbeda dengan nama competitor nya; Land Rover dari Kerajaan Britania Raya, namun tetap sama berkelas nya. Dan orientasinya yang memang dari awal adalah untuk off road.Â
Beberapa tahun berselang, tahun 1955 hingga 1960 TLC berevolusi menjadi BJ20, lalu BJ30 yang lebih diperuntukkan untuk warga sipil dengan pengerjaan body style yang lebih variatif; soft top, hard top, pick up, canvas, station wagon dengan tambahan pintu untuk penumpang lebih banyak.
The iconic FJ40
Di Tahun 1960 BJ20 di-upgrade menjadi J40 dengan mesin tipe F dan beberapa penyesuaian lain menjadi FJ40 yang merupakan TLC paling iconic di seluruh dunia.
Lucunya di Indonesia, Toyota FJ, HJ maupun BJ lebih dikenal dengan nama "Hardtop". Sesungguhnya Hardtop merupakan salah satu body style, selain soft top, pick up, wagon dan sebagainya.
Perbedaan significant antara FJ dan BJ adalah Low-Range gear dan B-engine yang diganti dengan mesin kapasitas lebih ringkas bertipe F bertenaga 125 horsepower (Hp). Dua jenis mesin bensin tipe F yaitu 2F dan F. Tipe F dengan konfigurasi inline 6 dengan displacement 3.9L.
Sementara Tipe 2F hasil improvisasi dari tipe F, yaitu memiliki konfigurasi inline 6 dengan displacement 4.2L. Mesin ini lebih bertenaga dan tetap sesuai karakter asli Land Cruiser. Ada opsi lain untuk engine yaitu diesel engine type H dengan displacement 3.6 L inline 6 bertenaga 95 ps dan 2H dengan displacement 4.0L dan 105 ps.
FJ40 juga masuk ke Indonesia tahun 1960-an setelah diboyong oleh para pejabat instansi Pemerintah maupun swasta untuk jadi mobil dinas, kontraktor, tambang, Kedutaan, mobil Polisi dan lain-lain.Â
Sebenarnya beberapa type seperti FJ45 juga masuk namun untuk kebutuhan yang lebih spesifik. FJ40 dengan body style Hard Top yang paling banyak masuk ke Indonesia sejak tahun-tahun tersebut hingga FJ maupun BJ dikenal dengan nama "Hardtop".
H-Engine dengan opsi konfigurasi inline 4; diesel maupun bensin dipasang di HJ45 sebagai salah satu cara untuk menekan tax di tahun 1970-an. Selain H juga ada 2H dengan sistem pengapian Direct injection, lebih bertenaga dan efisien
Dan selanjutnya di era 1970-an tambahan Power steering, disc brake, cooler, headlights yang lebih advanced. Selain itu di tahun 1973 H-engine juga menganut six-cylinder.
Model FJ dan HJ terus diproduksi hingga 1984.
Dan selanjutnya dikenal dengan Prado. TLC Prado J90 bahkan tampil dengan automatic transmission. Ini pertama kalinya bagi TLC. Prado sendiri sebenarnya punya tujuan mengakomodir kebutuhan Light duty.Â
Maka tampil dengan wheelbase yang pendek; yaitu 2.310 mm (90.6 inch). Prado terus berkembang dan mempunyai peminatnya tersendiri. Dengan basis J70 dan J90, Prado membuktikan diri sebagai TLC versi yang lebih "anak muda" namun tetap tangguh dan berkelas.Â
Beda jauh sama 4Runner, HiLux Surf, Tacoma atau Tundra. Para tahun 1996 J70 generasi kala itu sudah mengadopsi 4 linked suspension, ABS, instrument yang fungsional pada dashboard seperti Altimeter, Thermometer dan Pressure.Â
Mesin juga mengalami kemajuan pesat. Di tahun 2000 mesin 1KD-FTV 3.0L dengan teknologi D-4D (Direct Injection Four-Stroke Common-Rail Diesel) diperkenalkan. Mesin Turbo Diesel dengan Injection bertekanan tinggi yang mampu menghasilkan tenaga lebih besar dengan tingkat efisiensi lebih tinggi.
Hingga kini sudah 5 generasi Prado diperkenalkan oleh Toyota. Sejak J70, J90, J120 hingga J150 yang exist dari tahun 2009 juga dan merupakan basis Lexus GX460.
Paralel dengan Prado, J70 juga berkembang pesat di Timur tengah, Amerika Latin, Australia dengan model yang tetap kotak untuk wagon ataupun Double cabin. Hingga kini VDJ76R, VDJ78R sangat digemari terutama di kalangan Off Road Enthusiasts.
Dan di tahun 1989, TLC menampilkan model yang orientasinya lebih ke comfort. Model yang tak terlupakan hingga kini, sama halnya dengan J40, Mobil SUV berumur tiga puluh tahun namun masih dihargai IDR 400,000,000 di Indonesia. Apalagi kalau bukan J80?Â
Pada 1991, jok kulit, AC, audio yang ditingkatkan, dan fasilitas lainnya mendorong Land Cruiser ke wilayah mewah. Safety features juga berkembang dengan adanya airbag dan pengereman ABS.Â
Di tahun 1993, Toyota memberi Land Cruiser mesin DOHC 4,5-liter, 24-katup, segaris enam-liter yang menghasilkan 212 tenaga kuda dan torsi 374 nm, daya tambahan ini menjadikan Land Cruiser memiliki kemampuan towing yang bahkan lebih baik daripada sebelumnya.
Ada petualangan menarik mengarungi perjalanan Panjang dengan Toyota Land Cruiser dari Indonesia oleh Om Hauwke Setjodiiningrat (ig: @happygoluckyexpedition); seorang exceptional driver yang mengemudikan sendiri J80 miliknya sepanjang 80,000 km dari Jakarta, Indonesia menuju ke Roma, Italy. Silahkan langsung subscribe youtube Happygoluckyexpedition.
Sekarang ini juga banyak komunitas atau workshop sebagai sumber informasi atau bahkan memfasilitasi jika anda berminat memiliki Toyota Land Cruiser type mana saja dan melakukan restorasi atau sekedar memodifikasi jadi City Slicker atau sampai Full utility Off Road.
Ada Delly Ariansyah (ig: @lakigarage) seorang pakar restorasi, SUV enthusiast yang banyak berkontribusi melakukan restorasi FJ40. Kalau melihat Instagram nya dijamin ngiler pengen punya Toyota Land Cruiser. Selain itu juga Pak Aryo Maliki di Kawasan Depok, spesialis FJ40 dan 45. Jika anda berminat punya J70 pick up maupun wagon, di JL. MT. Haryono, Balikpapan, Kaltim juga ada tempatnya.
100 dan 200 series
Kemudian muncul lompatan besar: Seri Land Cruiser 100 yang diperkenalkan untuk tahun 1998 lebih ramping, tetapi masih dengan bentuk yang fungsional. Sasis baru 50 persen lebih rigid, dan perjalanan lebih nyaman berkat suspensi depan independen pertama Land Cruiser. Untuk pertama kalinya, mesin Land Cruiser bukan inline six, melainkan V8 4.7 L dengan tenaga 230 hp.Â
Mesin pada Land Cruiser J200 bahkan saking berotot 381 hp 5.7 L DOHC V8 menghasilkan torque 401 lb.-ft, disalurkan melalui 8-speed Electronically Controlled Automatic Transmission with intelligence (ECT-i). Sistem 4WD full-time yang fleksibel, konstruksi body frame yang tangguh. Chassis canggih dengan Kinetic Dynamic Suspension System (KDSS), Downhill Assist Control, Hill Start Assist, CRAWL Control, dan Off-Road Turn Assist, membuat Land Cruiser mahir dalam menangani jalan yang sulit. Wauuuw
Luar biasa pencapaian Toyota, mejadikan Land Cruiser menjadi salah satu SUV legendaris yang durable dan handal sejak kiprahnya tujuh puluh tahun lalu. Sesuai dengan Namanya; TLC mengajak kita untuk explorasi ke kota maupun daerah, bahkan dunia, dengan aman, nyaman dan gaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H