Perbedaan significant antara FJ dan BJ adalah Low-Range gear dan B-engine yang diganti dengan mesin kapasitas lebih ringkas bertipe F bertenaga 125 horsepower (Hp). Dua jenis mesin bensin tipe F yaitu 2F dan F. Tipe F dengan konfigurasi inline 6 dengan displacement 3.9L.
Sementara Tipe 2F hasil improvisasi dari tipe F, yaitu memiliki konfigurasi inline 6 dengan displacement 4.2L. Mesin ini lebih bertenaga dan tetap sesuai karakter asli Land Cruiser. Ada opsi lain untuk engine yaitu diesel engine type H dengan displacement 3.6 L inline 6 bertenaga 95 ps dan 2H dengan displacement 4.0L dan 105 ps.
FJ40 juga masuk ke Indonesia tahun 1960-an setelah diboyong oleh para pejabat instansi Pemerintah maupun swasta untuk jadi mobil dinas, kontraktor, tambang, Kedutaan, mobil Polisi dan lain-lain.Â
Sebenarnya beberapa type seperti FJ45 juga masuk namun untuk kebutuhan yang lebih spesifik. FJ40 dengan body style Hard Top yang paling banyak masuk ke Indonesia sejak tahun-tahun tersebut hingga FJ maupun BJ dikenal dengan nama "Hardtop".
H-Engine dengan opsi konfigurasi inline 4; diesel maupun bensin dipasang di HJ45 sebagai salah satu cara untuk menekan tax di tahun 1970-an. Selain H juga ada 2H dengan sistem pengapian Direct injection, lebih bertenaga dan efisien
Dan selanjutnya di era 1970-an tambahan Power steering, disc brake, cooler, headlights yang lebih advanced. Selain itu di tahun 1973 H-engine juga menganut six-cylinder.
Model FJ dan HJ terus diproduksi hingga 1984.
Dan selanjutnya dikenal dengan Prado. TLC Prado J90 bahkan tampil dengan automatic transmission. Ini pertama kalinya bagi TLC. Prado sendiri sebenarnya punya tujuan mengakomodir kebutuhan Light duty.Â