Proses pencarian tenant idealnya dilakukan sebelum pembangunan fisik dimulai atau setelah market feasibility study dan desain mall dirancang. Selain itu, demografi dan psikografi target market juga harus menjadi perhatian.Â
Dongguan adalah kota industri dengan populasi sekitar 8 juta penduduk, mayoritas warganya pekerja imigran dengan penghasilan rendah, sekitar Rp 2,8 juta/bulan. Ibaratnya, jangankan untuk berbelanja di mall, untuk makan sehari-hari pun mereka masih kesulitan.
Berharap customer dari kota sekitar? Sistem transportasinya tidak mendukung, karena lokasinya cukup jauh, 60-90 km, atau sekitar 2-3 jam perjalanan.Â
Makanya New South China Mall sempat dijuluki 'The Ghost Mall' saking sepi & kosongnya, meski saat ini ketika mall berganti kepemilikan, traffic & okupansi tenant sudah bertambah tapi masih jauh dari ideal berbanding luasan mall.
Lesson learned: sebelum bangun mall pelajari lagi demografi & psikografi target marketnya, dan yang nggak kalah penting prospek retailnya! Apakah retail sudah jenuh? atau masih bisa diserap pasar? Lebih baik membangun mall tumbuh yang dapat di-upsize jika demandnya tinggi. Daripada bangun mall besar tapi kopong..Â
Mimpi Hu Guirong membangun mall terbesar di dunia mungkin tercapai, tapi sayang mallnya juga menjadi yang tersepi di dunia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H