Mohon tunggu...
andriyansyah
andriyansyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini Dia Cara Membuat Septic Tank yang Baik dan Benar Ciri Rumah Sehat

17 Mei 2016   11:36 Diperbarui: 4 April 2017   18:16 62019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, menjadi hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank yang bertujuan untuk bakteri – bakteri menjadi subur sehingga bakteri itu menjadi pemusnah kotoran – kotoran atau peses yang masuk ke dalam bak penampungannya.

Kenapa bakteri dibiarkan tetap subur?

Bakteri pada septic tank dimanfaatkan untuk pemusnah kotoran/tinja pada bak penampungan.

Kegunaan dan Fungsi Septic Tank yaitu menjadi penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran – kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya tak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septic tank tak terlalu jauh dari WC (water closet)

Perencanaan Septic tank

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan kontruksi septic tank yang benar dan baik adalah sebagai berikut:

1.Septic tank

Dapat dipakai secara individu maupun bersama (komunal ) sampai dengan 5 (lima) rumah, jika menggunakan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika dipakai untuk pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang dibutuhkan akan membutuhkan lahan yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan. Dibuat di tempat yang memudahkan untuk dilakukan pengurasan

Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :

Jumlah pemakai dan Waktu putar pengurasan yang direncanakan

Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki septik. Ukuran dan volume tangki septik tak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah. Air yang keluar dari septic tank masih harus diolah dalam bidang resapan , sumur resapan atau filter.

2. Bidang Resapan / Sumur Resapan

Hal yang pelu diperhatikan dalam pembuatan septic tank yang baik!

  1. Kontruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah
  2. Jarak dengan sumber air bersih > 10 m
  3. Hanya dipakai untuk pelayanan sampai 5 rumah

3. Resapan air kotor/ rembesan;

Rembesan merupakan lubang yang berdekatan dengan septictank, gunanya memperoleh aliran air limbah dari septictank. Konstruksi rembesan terdiri dari pelapisan dari macam-macam bahan dari pasir, diatasnya dipasangkan ijuk, kemudian dipasangkan krikil atau split dipasangkan lagi ijuk diatasnya diberi pasangan batu karang yang berongga diberi ijuk lagi dan pasir kembali dan seterusnya, yang perlu diperhatikan sekeliling lubang diberi ijuk.

Pipa paralon ø 2 ½ “ yang di dalam rembesan diberi berlubang – lubang untuk memudahkan penyebaran air limbah yang mengalir dari septictank ke rembesan. Jika akan memasang sumur pompa atau jet pump agar dipasang lebih dari 10m’. dari penempatan septictank dan rembesan, untuk menghindari infiltrasi air limbah dari rembesan.

Baca juga :  Cara Penanggulangan Limbah Cair/Air

4. Bak Kontrol

Bak kontrol adalah bak kecil yang terpasang diantara pasangan saluran air kotor, gunanya menjadi pengontrol setiap saat jika saluran air kotor terjadi hambatan atau terjadi genangan ait yang tak kita inginkan. Bak kontrol menggunakan penutup dari cor – coran beton tulang dilengkapi dengan besi pegangan untuk membuka.

Dasar bak kontrol harus lebih dalam dari dasar saluran air kotor yang terdapat bertujuan agar endapan yang terjadi mudah dibersihkan. Penempatan bak kontrol ada juga ditempatkan pada penutup septic tank disamping menjadi pengontrol mampu juga untuk menginput slang penyedot air limbah di septictank.

KESIMPULAN

  • Tangki septik hanya menerima buangan kakus/peses saja, tak untuk air bekas (mandi dan cuci)
  • Pengurasan tangki septic dilakukan berturut-turut setiap 3 tahun sekali
  • Tak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian.
  • Lumpur peses hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya untuk manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang memiliki peralatan penguras yang memenuhi syarat.
  • Lumpur hasil pengurasan tak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang sudah direncanakan untuk menampung lumpur peses (misal Instalasi Pengolah Lumpur Peses /IPLT).

Sekian Cara Membuat Septic Tank Yang Baik dan Benar semoga bermanfaat dan menjadi rujukan reverensi untuk sobat.

sumber artikel andree23.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun