Mohon tunggu...
Andre Christoga
Andre Christoga Mohon Tunggu... Programmer -

11, Tech geek, Technologist, Frontend Dev, Developer, Nerdy Boy, Technokid! http://christoga.github.io

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Nikmatnya Ikut Presiden Jokowi ke Silicon Valley

19 Februari 2016   16:43 Diperbarui: 19 Februari 2016   17:30 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Berita Presiden Republik Indonesia Jokowi ke Berbagai kantor pusat perusahaan raksasa teknologi di Amerika beberapa hari ini membuat bangga. Bagaimana tidak, dari sekian banyak presiden dunia, mungkin baru Pak Jokowi yang diekspose sedang : 

  • Berakrab-ria dengan bos Facebook Mark Zuckerberg, main pingpong virtual lengkap dengan zero gravity Oculus di Kantor Pusat Facebook Menlo Park, Silicon Valley.  
  • Mampir ke kantor impian saya Google di Googleplex Mountain View, Silicon Valley, dan disambut dengan CEO Google Sundar Pichai yang sengaja berbaju batik
  • Disambut CEO Twitter, Jack Dorsey, terlihat bahagia mendengar piano di yang bisa melantunkan Indonesia Raya tanpa ada pianis di kantor Twitter.
  • Presiden Jokowi juga menjumpai akselerator inkubator seperti Plug & Play, 500 Starts Up dan GSV. Pertemuan ini membahas upaya membawa ekosistem akselerator-inkubator Silicon Valley ke Indonesia.
  • Makan siang bersama para Indogoogler yakni komunitas orang Indonesia yang bekerja di Kantor Pusat Google.
  • Sebelumnya, Jokowi juga menggelar pertemuan dengan para warga Indonesia yang disebut diaspora di Amerika Serikat.

Aku langsung berandai-andai. Andaikan Pak Jokowi sempat mengajak programmer Indonesia menikmati kunjungan ke markas teknologi industri itu, betapa ruarrr biasa rasanya. Sepulang dari  ke Silicon Valley, aku yakin,  para programmer yang beruntung diajak, pasti bersemangat "bambu runcing" ( begitu nasehat CEO Tokopedia, Om Liam padaku) untuk terus berjuang meningkatkan prestasi supaya mampu bersaing dengan para programmer bule kelas dunia.

Mungkin sebelum mimpi aku terlalu jauh seperti -- diajak ke Silicon Valley Amerika-- ada baiknya aku down to earth dulu.

Usul 1: Pak Jokowi rangkul Programmer Lokal Indonesia

Kalau Pak Jokowi sempat membaca tulisan ini, bolehkah aku mengusulkan agar Pak Jokowi merangkul para programmer lokal Indonesia. Mungkin bisa dimulai dengan makan siang bersama di Istana, seperti para Kompasianer: Jokowi ternyata Pembaca Setia Kompasiana.

Sebenarnya jumlah programmer di Indonesia sudah ribuan yang bertebaran di berbagai perusahaan IT besar dan startup company. Jadi kalau akhirnya ada jatah makan siang, dan  Istana nggak bisa nampung, mungkin diseleksi saja berdasarkan umur. Mulai dari programmer yang paling muda yang diajak. hahahaha.

Saat ini aku masih 11 tahun loh, tapi soal kemampuan, moga-mogaan nggak jauh banget dari para programmer atau para senior lulusan Sarjana Information Technology.

Mungkin ada yang nggak percaya padaku, silakan klik artikel keren yang sempat jadi Headline Kompasiana, tulisan Om Alvi, Admin Kompasiana: Anak Ini Seharusnya Jadi Punggawa IT di Kompasiana.

dan tulisan indah dari Tante Niken Satyawati yang juga Headline di Kompasiana: Andre Christoga, Hacker Termuda di Hackathon Merdeka adalah Seorang Kompasianer.

Usul 2 : Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Coding Computer yang fokus, seperti Coding Smart School

Perjalanan bertemu Para Bos Perusahaan IT dunia, bagi Pak Jokowi memang bukan sekadar jalan-jalan. Mantan Gubernur DKI mengaku memiliki target khusus  100.000 technopreneur dan Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara

Kok ya pas banget ya. Saat ini aku, mama, dan beberapa finalis alumni Hackathon Merdeka mendirikan lembaga Coding Smart School CSS.  CSS adalah Sekolah SMA (jadi lanjutan dari SMP negeri dan swasta). Yang cocok masuk CSS adalah anak yang jago (dan doyan) maen games, suka teknologi, dan mau cepat punya duit, seperti aku, hehehe.

Jadi berbeda dengan sekolah SMA atau bahkan SMK embel-embel teknologi sekalipun,  lulus dari sekolah CSS  dijamin sudah punya keahlian programming. Jaminannya adalah bisa lanjut ke Universitas. Bahkan lulusan CSS lebih unggul daripada  lulusan SMA biasa, karena sudah duluan menguasai bahasa pemograman  ditambah program spekatakuler yakni 1 tahun magang di e-commerce terkemuka Indonesia. 

Coding Smart School juga siap membantu Badan Ekonomi Kreatif  BEKRAF yang punya program 1000 Coding Mom. Kalau Om Triawan Munaf sempat baca artikel ini, silakan googling saja ya, codingsmartschool.github.io

Coding Mom adalah program pembelajaran berbasis bahasa pemograman komputer,  persis sama dengan program pelajar / mahasiswa. Namun Coding Mom cuma program belajar coding selama 3 bulan saja, karena targetnya adalah emak-emak yang berpendidikan tinggi tetapi milih menjadi full-time mother, nggak ngantor lagi (hmmm, seperti mamaku hihihi). Program 1000 Coding Mom kalau dikelola dengan profesional bisa mendukung Program 100.000 Technoprenuer Indonesia.

Usul 3: Jangan Andalkan Kominfo/Kemdikbud/Kemristek

Sehubungan dengan tekad melahirkan 100.000 Technopreneur, Mamaku titip pencerahan nih untuk Pak Jokowi.

Jika ingin mewujudkan 100.000 technopreneur,  sebaliknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan swasta yang kreatif dan fokus. JANGAN andalkan Kominfo/Kemdikbud/Kemristek yang sudah harus menggunakan sistem pendidikan yang bertele-tele dan ujung-ujungnya cuma jadi proyek (hmmmm). 

Berdasarkan kenyataan, mau tak mau, kalau berurusan dengan Isntitusi Kementerian biasanya  panjang dan lamaaa dan sering tidak jelas tuh. Demikian juga untuk bisa bernegosiasi dengan Menteri.  Bukan rahasia loh, kalau antar menteri juga sering terjadi gesekan.

Aku juga punya pengalaman seru dengan menteri. Bahwa janji Menkoinfo Rudiantara untuk ngasih laptop baru untuk aku sebagai programmer termuda saat Hackathon Merdeka di Istana tahun 2015, nggak ada kelanjutannya. hmm. 

Kesimpulan : 

Akhirnya Presiden Jokowi, tolong doakan dan (kalau bisa) dukunglah,

  1. semoga mimpiku  (dan ribuan anak Indonesia lainnya)menjadi programmer Indonesia berkelas dunia, bisa menjadi kenyataan.
  2. Demikian juga mimpi bisa mencicipi nikmatnya diajak Presiden ke Silicon Valley
  3. dan mimpi makan siang di istana bersama para programmer, segera terwujud.

Amen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun