Wisata ini buka sebelum pandemi covid 19 yang ada di Indonesia, yaitu tanggal 1 Desember 2019. Buka tepat pada hari sabtu dan hari minggunya wisata ini sudah didatangi oleh sekumpulan anak muda. Beberapa hari jalan, destinasi ini mulai ramai dan hits, dikarenakan para pengunjung mengupload tempai ini di media sosial dan dibantu juga oleh wadah online ternama yang ada di Kudus.
“Pesona alamnya dan karakteristik estetik ini memang menjadi daya tarik tersendiri”, ujar Mas Eko pemilik wisata ini. Setelah 3 bulan jalan dari pembukaan, objek ini menjadi sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Wisatawan tidak hanya dari dalam daerah saja melainkan dari luar daerah juga.
----
Perjalanan yang dibutuhkan memakan waktu yang cukup lama. Jika start dari alun alun kudus untuk mencapai wisata ini perlu waktu sekitar 40 menit dengan menggunakan kendaran motor. Sekitar 50 menit dengan menggunakan mobil dan estimasi waktu semua tergantung dari padat atau tidaknya jalan yang menuju arah atas. Harus hati hati dalam perjalanan menuju ke arah atas dan pulang dari wisata ini, dikarenakan medan cukup terjal dan ada ganggungan seperti lubang di jalan.
Pada saat perjalanan ke wisata ini, para pegunjung disugguhkan dengan hawa dingin. Bukan cuma hawa dingin, melainkan juga pemandangan dari jalan tengah pegunungan. Ada aliran sungai dari hulu ke hilir menambah kesegaran yang ditangkap oleh mata dan menusuknya suasana suhu rendah yang direspon oleh kulit. Banyak juga rumah warga menambah keasrian dari desa rahtawu ini.
Wisata ini tidak hanya menawarkan makanan dan minuman saja, melainkan ada sebuah moment epic saat menikmati hidangan yang sudah dipesan, yaitu pemandangan alamnya yang luar biasa. Tanpa disadari setelah perjalanan yang cukup terjal dan lumayan jauh dari kota, akan terbayar dengan view yang mewah dari sang maha kuasa. Untuk bisa melihat lanskap pegunungan dengan tangkapan mata, pengunjung disarankan untuk datang pagi, siang dan sore. Tetapi jangan kuatir, suasana malam pengunjung dapat menikmati hawa yang menyegarkan badan dan kilauan lampu yang indah.
Di Seribu Batu terdapat empat lantai. Lantai 1 terdiri dari 4 meja dan masing masing memiliki 4 kursi, sekaligus berdirinya dapur rangkap menjadi kasir, untuk membuat makan dan minum dari wisata ini. Lantai 2 terdapat banyak kursi dan meja untuk para pengunjung dan ditambah wisatawan dapat melihat pemandangan alam yang pas dari sini. Lantai 3 masih dalam proses pengerjaan dan lantai 4 merupakan spot untuk para customer berfoto.