Lebih penting lagi, kebijaksanaan tidak selalu datang dari kecerdasan intelektual. Orang yang tidak terlalu pintar sering kali lebih bijak dalam mengelola emosi, lebih jujur dalam menghadapi ketidakpastian, dan lebih berani mengambil risiko. Ini adalah kualitas yang sangat penting dalam dunia yang serba cepat dan tidak pasti seperti sekarang.
Kita memang hidup di zaman di mana kecerdasan dihargai lebih dari apa pun. Namun, terlalu banyak kecerdasan bisa menjadi racun bagi organisasi yang ingin maju dengan efisien. Keberadaan orang yang tidak terlalu pintar, atau lebih tepatnya orang yang berpikir dengan cara yang sederhana dan praktis, adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan dalam sebuah tim. Mereka memberikan perspektif yang segar, mampu memecahkan masalah dengan cara yang lebih humanis, dan yang terpenting, tidak terjebak dalam ego intelektual.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, mungkin sudah saatnya kita berhenti menganggap kecerdasan sebagai satu-satunya jalan menuju sukses. Kadang-kadang, justru keberanian untuk berpikir sederhana adalah kunci untuk mencapai solusi yang lebih baik dan lebih cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H