Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Fundamental Interpersonal Relationship Orientation: Kebutuhan Dasar dalam Hubungan Antarpribadi

17 Juli 2024   10:55 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:58 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Verywell Mind/Quora

Dalam dunia psikologi dan komunikasi, memahami kebutuhan dasar manusia dalam hubungan interpersonal sangat penting. Salah satu teori yang membantu menjelaskan kebutuhan ini adalah Teori Fundamental Interpersonal Relationship Orientation (FIRO) yang dikembangkan oleh William C. Schutz. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi interaksi manusia: inklusi, kontrol, dan afeksi.

FIRO adalah teori yang menjelaskan bagaimana individu memiliki kebutuhan dasar yang mempengaruhi perilaku mereka dalam hubungan interpersonal. Menurut Schutz, ada tiga kebutuhan utama yang menentukan interaksi kita dengan orang lain:

  1. Inklusi: Kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari kelompok atau diterima oleh orang lain.
  2. Kontrol: Kebutuhan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain dan situasi.
  3. Afeksi: Kebutuhan untuk membangun hubungan emosional yang dekat dengan orang lain.

Schutz percaya bahwa setiap orang memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda dalam ketiga aspek ini dan bahwa keseimbangan antara kebutuhan ini penting untuk kesehatan mental dan hubungan yang sehat.

Contoh Kasus: Tim Proyek di Perusahaan

Mari kita lihat bagaimana teori ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui sebuah contoh kasus di lingkungan kerja.

Tim Proyek Baru di Perusahaan

Bayangkan ada sebuah tim proyek baru di perusahaan yang terdiri dari tiga anggota: Rina, Budi, dan Andi.

  • Rina: Dia memiliki kebutuhan inklusi yang tinggi. Rina selalu berusaha untuk melibatkan semua anggota tim dalam diskusi dan memastikan semua orang merasa diterima.
  • Budi: Dia memiliki kebutuhan kontrol yang tinggi. Budi sering mengambil inisiatif dan mengarahkan jalannya proyek. Dia suka membuat keputusan dan memberikan instruksi kepada anggota tim lainnya.
  • Andi: Dia memiliki kebutuhan afeksi yang tinggi. Andi cenderung membangun hubungan pribadi yang dekat dengan anggota tim lainnya dan sering berbicara tentang hal-hal di luar pekerjaan untuk memperkuat ikatan emosional.

Dalam situasi ini, kita dapat melihat bagaimana kebutuhan dasar masing-masing anggota tim mempengaruhi dinamika dan interaksi dalam tim. Rina memastikan inklusi, Budi mengambil kontrol, dan Andi menjaga hubungan emosional. Jika kebutuhan ini tidak seimbang, misalnya jika Budi terlalu dominan atau Rina merasa diabaikan, bisa terjadi ketegangan dan konflik dalam tim.

Memahami FIRO dapat membantu kita meningkatkan hubungan interpersonal di berbagai aspek kehidupan, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi. Dengan memahami kebutuhan dasar orang lain, kita dapat menyesuaikan cara berkomunikasi kita untuk memenuhi kebutuhan mereka dan menghindari kesalahpahama. Pemimpin yang memahami FIRO dapat membentuk tim yang seimbang dengan memperhatikan kebutuhan inklusi, kontrol, dan afeksi anggota tim. Dengan memahami kebutuhan kita sendiri dalam hal inklusi, kontrol, dan afeksi, kita dapat bekerja untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan emosional kita.

Cara Menggunakan FIRO dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Identifikasi Kebutuhan Anda: Sadari tingkat kebutuhan inklusi, kontrol, dan afeksi Anda sendiri dan bagaimana hal ini mempengaruhi interaksi Anda dengan orang lain.
  2. Observasi Orang Lain: Perhatikan kebutuhan dasar orang lain dalam interaksi sosial dan sesuaikan pendekatan Anda untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  3. Cari Keseimbangan: Bekerja untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan inklusi, kontrol, dan afeksi dalam hubungan Anda untuk menciptakan interaksi yang lebih harmonis.

Teori Fundamental Interpersonal Relationship Orientation (FIRO) yang dikembangkan oleh William C. Schutz memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami kebutuhan dasar manusia dalam hubungan interpersonal. Dengan memahami dan menerapkan konsep inklusi, kontrol, dan afeksi, kita dapat meningkatkan komunikasi, membangun tim yang efektif, dan mencapai kesejahteraan emosional yang lebih baik. FIRO membantu kita memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, dan dengan menghormati dan menyeimbangkan kebutuhan ini, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun