Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencoba Memahami Perselingkuhan dalam Rumah Tangga dengan Kacamata Teori Uses and Gratification

20 Juni 2024   21:23 Diperbarui: 20 Juni 2024   21:46 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah fenomena yang kompleks dan menyakitkan yang bisa terjadi dalam berbagai situasi dan latar belakang. Untuk memahami mengapa perselingkuhan terjadi, kita dapat menggunakan berbagai teori psikologi dan sosiologi. Salah satu teori yang dapat memberikan wawasan menarik adalah teori Uses and Gratifications. Teori ini, yang biasanya digunakan untuk memahami penggunaan media oleh individu, juga bisa diaplikasikan untuk menganalisis motivasi di balik perilaku manusia, termasuk perselingkuhan.

Teori Uses and Gratifications, pertama kali diperkenalkan oleh Elihu Katz dan Jay Blumler pada 1970-an, berfokus pada bagaimana individu menggunakan media untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan mereka. Teori ini menekankan pada peran aktif pengguna dalam memilih dan menggunakan media untuk tujuan tertentu, seperti mencari informasi, hiburan, identitas pribadi, dan integrasi sosial. Pengguna media tidak pasif, melainkan secara aktif memilih media yang mereka yakini dapat memenuhi kebutuhan spesifik mereka.

Mengaplikasikan Teori Uses and Gratifications dalam Kasus Perselingkuhan

  1. Kebutuhan Emosional dan Psikologis

    • Pencarian Validasi dan Penghargaan: Salah satu motivasi utama di balik perselingkuhan mungkin adalah kebutuhan untuk merasa dihargai dan divalidasi. Jika seseorang merasa tidak mendapatkan cukup perhatian, kasih sayang, atau penghargaan dalam pernikahannya, mereka mungkin mencari sumber validasi tersebut di luar hubungan.
    • Pelepasan Emosional: Perselingkuhan bisa menjadi cara bagi seseorang untuk melepaskan tekanan emosional dan stres yang mereka rasakan dalam rumah tangga. Dalam hubungan perselingkuhan, mereka mungkin menemukan pelarian sementara dari masalah-masalah yang ada di rumah.

  2. Kebutuhan Sosial dan Interaksi

    • Kebutuhan Akan Interaksi Sosial: Beberapa individu mungkin terlibat dalam perselingkuhan karena kebutuhan mereka akan interaksi sosial yang lebih dalam dan bermakna. Jika komunikasi dalam rumah tangga terasa dingin atau terputus, mereka mungkin mencari koneksi emosional dan sosial dengan orang lain.
    • Integrasi dan Hubungan Sosial: Perselingkuhan dapat memberikan perasaan integrasi sosial dan kedekatan yang mungkin kurang dalam pernikahan. Hubungan baru ini dapat memberikan rasa keterhubungan dan komunitas yang diinginkan.

  3. Kebutuhan Identitas dan Ekspresi Diri

    • Penemuan Diri: Perselingkuhan bisa menjadi cara bagi individu untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri mereka yang mungkin terpendam atau tidak bisa diekspresikan dalam pernikahan. Hubungan baru dapat memberikan ruang bagi mereka untuk menemukan atau menghidupkan kembali identitas pribadi yang mungkin terasa hilang.
    • Kebutuhan Akan Kebaruan: Ada juga kebutuhan akan kebaruan dan eksitasi yang sering mendorong perselingkuhan. Hubungan baru dapat memberikan sensasi baru dan perasaan hidup yang mungkin tidak lagi dirasakan dalam pernikahan yang sudah berlangsung lama.

Menggunakan teori Uses and Gratifications untuk memahami perselingkuhan dalam rumah tangga memberikan wawasan yang dalam tentang motivasi individu. Namun, penting untuk diingat bahwa teori ini tidak bertujuan untuk membenarkan atau memaafkan perilaku perselingkuhan, melainkan untuk memahami berbagai kebutuhan yang mungkin mendorong seseorang menuju tindakan tersebut.

Memahami kebutuhan-kebutuhan ini dapat membantu pasangan untuk lebih baik dalam mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan masing-masing, sehingga dapat memperkuat hubungan dan mencegah perselingkuhan. Komunikasi yang terbuka, penghargaan terhadap satu sama lain, dan usaha bersama untuk memenuhi kebutuhan emosional, sosial, dan identitas dalam pernikahan adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan hubungan.

Dengan melihat perselingkuhan melalui kacamata teori Uses and Gratifications, kita dapat memahami bahwa tindakan tersebut sering kali didorong oleh kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam hubungan pernikahan. Kebutuhan akan validasi, interaksi sosial, penemuan diri, dan kebaruan adalah beberapa alasan mengapa individu mungkin mencari kepuasan di luar pernikahan mereka. Pemahaman ini dapat menjadi langkah pertama menuju solusi yang lebih konstruktif, seperti memperbaiki komunikasi dan keintiman dalam pernikahan, serta mencari cara untuk memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis pasangan secara lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun