Non Fungible Tokens (NFTs) adalah bentuk baru aset digital yang menggunakan teknologi blokchain untuk mengamankan kepemilikan unik atas item digital seperti karya seni, musik, dan barang koleksi. Gen Z tertarik pada NFT karena mereka melihatnya sebagai cara baru untuk mendukung seniman ataupun kreator, serta sebagai investasi yang dapat bernilai tinggi di masa depan. Contohnya: Karya seni digital di platform seperti OpenSea, Rarible, atau NBA Top Shot untuk koleksi kartu digital.
Kelebihan:
Kepemilikan Unik: NFT memberikan bukti kepemilikan yang unik atas item digital, seperti karya seni, musik, atau barang koleksi.
Potensi Nilai Tinggi: NFT tertentu dapat meningkatkan nilainya secara signifikan seiring waktu.
Dukungan untuk Kreator: Membeli NFT memungkinkan investor mendukung seniman dan kreator langsung.
Kekurangan:
Volatilitas: Nilai NFT bisa sangat fluktuatif, tidak ada jaminan bahwa nilainya akan tetap atau meningkat.
Risiko Penipuan: Karena pasar NFT relatif baru, ada risiko penipuan dan kepemilikan palsu.
Kurangnya Regulasi: Pasar NFT belum diatur dengan baik, sehingga ada risiko tambahan terkait perlindungan konsumen.
7. Crowdfunding
Crowdfunding adalah cara bagi individu untuk berinvestasi dalam proyek atau usaha baru melalui platform seperti Kickstarter, Indiegogo, atau GoFundMe. Gen Z sering kali tertarik untuk mendukung inovasi dan ide-ide kreatif yang mereka yakini dapat memberikan dampak positif. Selain potensi keuntungan, mereka juga merasakan kepuasan karena berkontribusi pada sesuatu yang mereka anggap berarti.
Kelebihan: