Mohon tunggu...
Andreas Turnip
Andreas Turnip Mohon Tunggu... Lainnya - Rimbawan

Mahasiswa penggemar sejarah, etika lingkungan, dan tergabung dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Ig: @andreasturnip1

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kota dan Polusi Suara, Semakin ke Kota Akankah Semakin Nyaman?

28 Juni 2020   18:37 Diperbarui: 25 Agustus 2024   13:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Polusi Suara. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Kota Medan sebagai kota metropolitan terbesar ketiga Indonesia, mempunyai jumlah penduduk yang besar. Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara menjadikannya kota dengan pusat industri, pendidikan, pusat pemerintahan dan lainnya. 

Sehingga sebagian besar masyarakat yang menduduki kota Medan merupakan masyarakat pendatang dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara maupun dari luar provinsi. 

Masyarakat kota Medan banyak bersifat masyarakat sementara atau disebut bukan masyarakat yang memang bertempat tinggal secara tetap di kota ini, seperti mahasiswa yang nge-kost.

Pada saat jam tertentu, masyarakat akan melaksanakan kegiatan-kegiatan masing masing. Membuat kota ini terlihat sibuk dan sangat rame. Terlebih di jalan raya atau lalu lintas. 

Keadaan seperti ini yang terjadi setiap harinya ternyata memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat itu sendiri. Salah satu dampak negatif tersebut yaitu menyebabkan kebisingan. 

Kebisingan yang dimaksud adalah kebisingan dari aktifitas lalu lalang kendaraan bermotor. Semakin maju sebuah kota maka semakin aktif pula aktifitas masyarakatnya, tentu juga membuat keadaan di jalan raya akan semakin padat akan aktifitas lalu lalang masyarkat.

Kebisingan kota Medan merupakan suatu pencemaran atau disebut juga polusi suara. Polusi suara atau kebisingan merupakan suara mengganggu atau suara yang tidak dibutuhkan sehingga dapat memberikan dampak buruk terutama bagi kesehatan manusia baik secara fisik maupun mental. 

Polusi suara biasanya ditemukan di dalam fasilitas industri dan juga beberapa tempat yang tinggi akan aktivitas manusianya, seperti di jalan raya, stasiun, bandara, ataupun tempat yang sedang dalam proses pembangunan. 

Polusi suara juga bisa memiliki arti yaitu suara yang tidak dikehendaki. Suara tersebut bisa menyebabkan rasa sakit atau bisa juga menghalangi gaya hidup.

Saya merupakan salah satu masyarakat pendatang ke kota medan yaitu sebagai mahasiswa, meski masih berasal dari daerah di Sumatera Utara. Namun saya sebagai masyarakat desa tentu merasakan hal yang berbeda dengan keadaan kota Medan. 

Keadaan tersebut terdapat pada suara kendaraan bermotor. Karena pada dasarnya, hidup yang nyaman adalah hak setiap seorang. 

Saya sebagai mahasiswa yang indekos di daerah dekat dengan jalan raya, tentu merasakan dampak yang mengganggu kenyamanan di dalam kamar kos. Aktifitas istirahat dalam kamar kos sewaktu waktu akan terasa kurang nikmat dan nyaman.

Seberapa besar dampak kebisingan tersebut mungkin bagi setiap orang akan berbeda beda. Sebagian besar masyarakat acuh akan hal ini. 

Tentu masalah ini tidak dengan mudah dapat diselesaikan, bagaimana mungkin kita tidak menggunakan kenderaan bermotor dalam aktifitas sehari hari? 

Bahkan mungkin pemerintah belum menempatkan masalah ini sebagai masalah yang nyata dan perlu penanganan. Karena masalah utama di kota dengan urbanisasi besar dilihat dari segi kesehatan lingkungan yang lebih intens seperti banjir dan kualitas udara bersih.

Namun kejadian ini perlu kita ambil sikap yang kritis sebagai suatu polusi yang berbahaya juga. Masalah ini dapat dikurangi jika penggunaan kendaraan bermotor diupgrade ke kendaraan bermotor listrik?! 

Mungkin saja! Semakin cepat perubahan teknologi tentu harus lebih utama kenyamanan manusia tinggal di daerah yang telah mengalami urbanisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun