Mohon tunggu...
Andreas Tricahyadi
Andreas Tricahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penggiat Kegiatan Alam Bebas

Segala hal yang berhubungan dengan humanisme

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyingkap Identitas Diri dengan Vipassana

7 Juli 2022   14:43 Diperbarui: 7 Juli 2022   14:51 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Meditasi merupakan teknik yang baik untuk mengamati apa yang terjadi di dalam diri atau teknik ini bisa dibilang juga melakukan "Dharma." Proses pembersihan diri ini terjadi secara otomatis pada saat pengamatan diri berlangsung. Sehingga manusia yang mempraktekkan teknik ini dapat terlepas dari kelekatan terhadap rasa-reaksi tersebut. Terhadap sifat negatif yang cenderung membawa diri pada penderitaan. Rasa serakah, candu, marah, benci, cemas, depresi, dan lain-lain. Saat kelekatan tersebut hilang dan batin menjadi bersih, maka sifat-sifat yang bajik akan muncul secara otomatis. Inilah Dharma, sebuah proses untuk melihat dan menyadari diri apa adanya.

 

Di dalam kursus vipassana, terdapat sesi penting setiap harinya berupa meditasi kelompok selama satu jam, tiga kali per hari, yang menjadi inti latihan meditasi. Selama satu jam, peserta dianjurkan untuk tidak bergerak, dalam posisi sila atau duduk, dan mata tertutup. Selama itu, peserta mengamati diri, memfokuskan pikiran pada setiap bagian tubuh, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mengamati apa yang terjadi, berbagai rasa yang timbul dan mempertahankan pikiran untuk tetap "tenang seimbang." Rasa itu bisa pegal, sakit, kesemutan, panas, keram, dan reaksi terhadap rasa kasar itu seperti marah, cemas, gelisah, malas. Rasa-rasa itu bisa juga tentang kenyamanan, rasa ringan, senang, nyaman dan sensasi-sensasi tertentu yang muncul di kulit. Peserta harus mengamati rasa-rasa itu, tanpa bergerak dan bereaksi, apapun rasa yang muncul. Pikiran harus tetap tenang seimbang dan mengamati setiap rasa yang dihadapi. Dengan begitu, rasa-rasa itu akan hilang dengan sendirinya saat diamati.

 

Sikap tenang seimbang tersebut melatih emosi atau watak peserta yang dalam kehidupan sehari-hari akan dengan mudah bereaksi terhadap rasa-rasa tersebut. Rasa sakit atau nyaman yang dirasakan saat meditasi itu sifat nya personal dan merepresentasikan kemelekatan yang ada di dalam alam bawah sadar peserta yang bersangkutan. Saat pikiran tetap murni dan tenang, rasa-rasa yang tidak menyenangkan dan yang menyenangkan tersebut lama kelamaan akan pudar. Sebab tidak ada yang abadi, pasti akan berubah dan berlalu. Alam bawah sadar menjadi lebih murni, seperti disetel ke mode tenang seimbang. Sehingga saat di dunia sehari-hari menjumpai hal-hal yang tidak disukai, diri menjadi lebih tenang seimbang, dan tidak mudah bereaksi.

 

Dalam kata lain, vipassana adalah teknik pemurnian diri dari segala kekotoran batin. Sehingga diri menjadi lebih murni atau positif yang secara natural memunculkan sifat nilai-nilai kebaikan. Sebab pada dasarnya manusia adalah baik, seperti layaknya seorang anak kecil yang masih murni dan bersih dari kekotoran dunia.

 

Meditasi vipassana, bila dilakukan dengan benar, dapat memberikan manfaat yang positif bagi diri sendiri. Dengan secara aktif dan disiplin membersihkan dirinya sendiri dari sifat-sifat negatif, sehingga hal-hal baik dapat tumbuh berkembang. Ini adalah pelatihan seumur hidup, perlu latihan yang rutin dan tanpa henti. Kursus sepuluh hari hanyalah langkah awal, begitulah kata Guru besar di pusat latihan Dhamma Java, S. N. Goenka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun