Di dalam kuil ini terdapat kerangka fin whale (Balaenoptera physalus) sepanjang 22 meter dan diperkirakan seberat 65 ton. Kerangka ini dipajang di ruangan tengah kuil. Di bagian belakang kuil, terdapat tidak kurang dari 100 potongan tulang paus yang diselamatkan.
Nuoc Mam alias saus ikan (fish sauce)
Di Vietnam, tidak ada satu rumahpun yang tidak mempunya nuoc mam. Di setiap hidangan, pasti akan dihidangkan fish sauce ini. Biasanya ditambahkan irisan cabe rawit. Sayur rebusan akan bertambah nikmat apabila dicelupkan dulu di fish sauce ini sebelum dihajar di dalam mulut.
Fish sauce yang dinikmati ini sebenarnya terjadi dengan proses yang panjang. Apabila dilakukan dengan cara traditional, bisa tahunan. Tapi dengan teknologi jaman sekarang, produksi nuoc mam ini bisa dijadikan produk massal.
Phan Thiet adalah salah satu penghasil nuoc mam, selain Phu Quoc.
Percaya atau tidak dan entah ini sugesti atau bukan, begitu masuk ke tengah-tengah kota Phan Thiet, aroma khas saus ikan sudah dapat dengan mudah dikenali. Karena sedemikian khasnya, sampai-sampai istilah dalam bahasa Inggris yang dipakai untuk mendeskripsikan aroma ini adalah “pungent”.
Industri saus ikan di Phan Thiet sudah menjadi ciri khasnya. Dari mulai industri rumah tangga sampai pabrik besar. Hampir di setiap rumah, bisa dipastikan ada gentong-gentong kayu atau tanah liat.
Ikan yang sudah dipilih, kebanyakan Mackarel, akan digarami dan diletakkan didalam barrel tadi. Ikan yang sudah terfermentasi itu secara kimiawi akan menghasilkan cairan. Jika cairan tersebut sudah terbentuk, dan dengan mekanisme tekanan tertentu, maka cairan tersebut akan keluar lewat lubang di dasar gentong. Cairan yang terkumpul akan disaring sebelum dituangkan lagi kedalam gentong itu untuk menambah “nikmat” saus ikan itu. Proses itu terus dilakukan selama kira-kira 6 bulan sampai 1 tahun untuk menghasilkan fish sauce berkualitas tinggi.
Hidung yang sudah terlatih bisa memutuskan gentong mana yang sudah siap jual.
Gentong kayu dan "sauce" hasilnya