Mohon tunggu...
Andreas Lalenoh
Andreas Lalenoh Mohon Tunggu... -

Seorang yang biasa-biasa saja yang mempunyai minat sebagai wisatawan, penulis amatir untuk jurnal perjalanannya dengan fokus di sejarahnya, kehidupan masyarakat setempat, dan tentu saja dengan sentuhan makanan dan minuman di setiap tempat yang dikunjunginya. Dia tinggal di Sapa, Propinsi Lao Cai, Vietnam dan bekerja sebagai salah satu executive di sebuah Hotel di Sapa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berkenalan dengan Kota Phan Thiet dalam sehari

1 November 2010   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam kuil ini terdapat kerangka fin whale (Balaenoptera physalus) sepanjang 22 meter dan diperkirakan seberat 65 ton. Kerangka ini dipajang di ruangan tengah kuil. Di bagian belakang kuil, terdapat tidak kurang dari 100 potongan tulang paus yang diselamatkan.

Kerangka Paus

Nuoc Mam alias saus ikan (fish sauce)

Di Vietnam, tidak ada satu rumahpun yang tidak mempunya nuoc mam. Di setiap hidangan, pasti akan dihidangkan fish sauce ini. Biasanya ditambahkan irisan cabe rawit. Sayur rebusan akan bertambah nikmat apabila dicelupkan dulu di fish sauce ini sebelum dihajar di dalam mulut.

Fish sauce yang dinikmati ini sebenarnya terjadi dengan proses yang panjang. Apabila dilakukan dengan cara traditional, bisa tahunan. Tapi dengan teknologi jaman sekarang, produksi nuoc mam ini bisa dijadikan produk massal.
Phan Thiet adalah salah satu penghasil nuoc mam, selain Phu Quoc.
Percaya atau tidak dan entah ini sugesti atau bukan, begitu masuk ke tengah-tengah kota Phan Thiet, aroma khas saus ikan sudah dapat dengan mudah dikenali. Karena sedemikian khasnya, sampai-sampai istilah dalam bahasa Inggris yang dipakai untuk mendeskripsikan aroma ini adalah “pungent”.
Industri saus ikan di Phan Thiet sudah menjadi ciri khasnya. Dari mulai industri rumah tangga sampai pabrik besar. Hampir di setiap rumah, bisa dipastikan ada gentong-gentong kayu atau tanah liat.

Ikan yang sudah dipilih, kebanyakan Mackarel, akan digarami dan diletakkan didalam barrel tadi. Ikan yang sudah terfermentasi itu secara kimiawi akan menghasilkan cairan. Jika cairan tersebut sudah terbentuk, dan dengan mekanisme tekanan tertentu, maka cairan tersebut akan keluar lewat lubang di dasar gentong. Cairan yang terkumpul akan disaring sebelum dituangkan lagi kedalam gentong itu untuk menambah “nikmat” saus ikan itu. Proses itu terus dilakukan selama kira-kira 6 bulan sampai 1 tahun untuk menghasilkan fish sauce berkualitas tinggi.
Hidung yang sudah terlatih bisa memutuskan gentong mana yang sudah siap jual.

Gentong kayu dan "sauce" hasilnya

Proses penyaringan sebelum dituang kembali ke gentong kayu



Perjalanan berikutnya adalah ke Mui Ne, Hawaii-nya Vietnam.

[Andreas Lalenoh/October 2010]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun