Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Carut - Marut Demokrasi dan Perpolitikan Indonesia

17 Januari 2025   09:11 Diperbarui: 17 Januari 2025   09:11 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSY9zig9KuZLjbQ45C4lX-uidmxCLU1qlSigg&s

Jika telah tiba saatnya, seluruh energi, waktu, dan materi akan digunakan untuk mengevaluasi diri , sebaliknya pihak yang menang dapat pula menggunakannya untuk kemajuan dan kebaikan bersama, karena perhatian tidak terbagi dan terganggu oleh pihak yang kalah, yang merasa dirinya dirugikan.

Sebagai bangsa yang besar, layaknya perhatian tertuju kepada kepentingan dan kebaikan bersama. Ini akan terjadi jika kita sudah cerdas dan bijak berdemokrasi dan berpolitik, karena muara dari keduanya adalah kebaikan bersama, tetapi bukan kepentingan dan ambisi pribadi.

Jabatan-jabatan publik adalah amanat politis yang diberikan masyarakat kepada mereka yang dipercaya mampu mengembannya secara bertanggung jawab. Demikian, tidak dibenarkan jika amanat ini seolah dipaksakan dengan segala macam cara agar memenangkan kepentingan dan ambisi pribadi.

Semoga pada akhirnya bangsa ini semakin cerdas berdemokrasi dan bijak berpolitik demi kepentingan dan kebaikan bersama, tetapi bukan mengejar dan memenuhi kepentingan dan ambisi pribadi. Kita berharap agar geliat demokrasi dan percaturan politik akan menjadi lebih baik ke depannya demi Indonesia yang lebih maju dan berintegritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun