Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pendidikan Anak dalam Keluarga

5 Juni 2024   07:24 Diperbarui: 5 Juni 2024   07:47 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak membutuhkan pendampingan dalam semua aktivitasnya (Foto: Dok. Pribadi)

Gereja menyadari bahwa pendidik utama dan pertama anak adalah orang tua. Orang tua mempunyai tugas dan hak untuk mendidik anak-anaknya. Proses pendidikan ini berawal dari keluarga, di mana keluargalah yang pertama-tama menghidupi dan mengajarkan nilai dan norma kristiani. Di dalamnya anak-anak mulai mengenal iman dan ajaran kristiani.

Pendidikan yang sejati meliputi pembentukan pribadi manusia seutuhnya. Untuk mencapai tujuan ini, perlulah pengembangan bakat fisik, moral, dan intelektual. Dan penanggung jawab utama atasnya selain orang tua, adalah juga Gereja, sekolah, dan masyarakat pada umumnya. Lewat pengembangan pribadi yang harmonis pada akhirnya diharapkan agar anak memperoleh citarasa dan tanggungjawab yang semakin sempurna dalam kehidupan sosial/masyarakat.

Demikianlah kita mengerti bahwa keluarga merupakan sel dasar yang membentuk masyarakat dan Gereja. Wajah masyarakat dan Gereja sangat ditentukan oleh wajah keluarga sendiri. Di sini orang tua memainkan peranan penting dalam pendidikan anak untuk mengenal iman dan moral. Selain itu pula Gereja, sekolah, dan masyarakat pada umumnya mempunyai kewajiban untuk pendidikan anak. Dengan kerja sama ini diharapkan agar anak dapat bertumbuh "sehat", dan pada akhirnya dapat menjadi person-person yang dapat diandalkan dalam kehidupan bermasyarakat, bergereja, dan bernegara.

Catatan Akhir

Dari dua pendasaran di atas kiranya terdapat kesinambungan antara gagasan tradisional dan ajaran kristiani. Keduanya bisa mejadi landasan untuk berpijak dalam mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang unggul. Dasar pendidikan yang dimulai oleh gagasan tradisional, yang kemudian dicahayai oleh ajaran Kristen, kiranya menjadi batu pijakan bagi pendidikan anak.

Pendidikan merupakan aspek penting dalam membangun kehidupan anak menuju masa depan yang baik. Pendidikan ini mengharuskan peran utama orang tua dalam keluarga dengan mengangkat nilai-nilai tradisional serta mencahayainya dengan ajaran iman dan moral kristiani sendiri. Di samping itu pula, peran masyarakat, Gereja dan sekolah kiranya efektif menjalankan fungsinya dalam mendidik anak supaya terciptalah pribadi manusia unggul yang dapat diandalkan dalam membangun Gereja dan negara.

[1] P. Dr. Manangar Marpaung OFM. Cap (Bikap St. Fransiskus Jln. Medan, Pematangsiantar-SUMUT) (stensilan lepas)

Tulisan yang sama dapat dibaca dalam:

1. https://andreasneke.blogspot.com.       

2. Buku "Iman yang Membumi", karangan Andreas Neke

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun