Demikian pula proses pendampingan akan sangat berfaedah dalam penggunaan sarana perkembangan teknologi dan informasi. Sejatinya anak diarahkan untuk tidak jatuh pada pemanfaatan dan penggunaan teknologi dan informasi ke arah destruktif seperti realitas yang sedang melanda bangsa ini. Artinya bahwa anak harus sampai pada pemahaman dan praktek anti hoax, anti ujaran kebencian, dan anti hujatan. Sebaliknya mereka diarahkan untuk menyukai dan mencintai hal-hal yang bernada kasih, keadilan, kebenaran, toleransi, dan belarasa.
Pada kenyataannya, praksis ini akan teramat sulit, mengingat bahwa dewasa ini pemanfaatan dan penggunaan media teknologi dan informasi cenderung bercorak negatif. Anak-anak sudah sangat biasa mendengar, membaca, dan menyaksikan beragam perilaku negatif. Minimnya pemanfaatan dan penggunaan media teknologi dan informasi pada hal-hal yang positif, perlahan-lahan membawa dampak yang teramat serius bagi proses pendidikan anak.
Anak-anak pada akhirnya terseret sedemikian jauhnya pada beragam hal negatif seperti yang telah disajikan oleh beragam media teknologi dan informasi dewasa ini. Kenyataan yang ada kembali menyadarkan pentingnya proses pendampingan orang tua terhadap proses pendidikan anak.Â
Tanpa praksis ini anak akan masuk dalam "hutan belantara" informasi sehingga pada akhirnya akan merusak perkembangan diri anak. Tidak bisa tidak, orang tua sejatinya meluangkan waktu dan energi dari sedikit waktu luang yang ada untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak.
Dalam proses ini interaksi dan komunikasi yang menjadi jantung kehidupan keluarga dapat terealisasi. Bila proses interaksi dan komunikasi terjadi, selanjutnya proses transfer dan filterisasi nilai dan norma dapat terlaksana. Pada tahapan ini proses pendampingan orang tua terhadap proses pendidikan anak telah mewujud sebagaimana mestinya. Orang tua telah berperan sebagai pendidik pertama dan utama, serentak pula rumah telah menjadi sekolah pertama dalam proses pendidikan anak.
Tulisan yang sama dapat dibaca dalam:
1. https://andreasneke.blogspot.com.
2. Platform Merdeka Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H