Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehormatan: Antara Waka dan Waka-Waka

1 Juni 2024   13:07 Diperbarui: 1 Juni 2024   13:20 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSiWIMFIi3HDUyAHanKWgDjvo_Mz8rTOm0nLU20PlpPjWFdADgCu2D-2V8U914c8-JZZcc&usqp=CAU

Kerap terjadi bahwa setelah pesta diselenggarakan, pihak penyelenggara pesta harus pusing tujuh keliling untuk membayar utang pesta. Ternyata kesenangan dan kenikmatan semalam masih harus dibayar dalam jangka waktu yang panjang. Tak jarang pula mengorbankan banyak waktu, tenaga, dan materi untuk membayarnya. Pesta usai tetapi utang masih harus dibayar. Inilah kekeliruan lain yang kerap terjadi.

Bertalian dengan realitas ini, kiranya nilai sebuah gengsi/kehormatan seharusnya dilihat dalam konsep dan kaca mata yang lebih luas dan mendalam.

Gengsi/kehormatan bisa mencakup banyak aspek dalam bidang kehidupan, misalnya karena melakukan kebaikan, memiliki pendidikan dan pengetahuan yang memadai, kesanggupan orang tua dalam mendidik dan menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi, kesanggupan untuk keluar dari jerat kemiskinan, serta beragam prestasi lain yang membanggakan.

Kiranya waka (gengsi/kehormatan) tidak dapat direduksi sebatas kenikmatan mulut dan kepuasan perut. Waka (gengsi/kehormatan) juga tidak dapat dinilai sebatas pujian dan sanjungan orang banyak, tetapi lebih dari itu menyangkut kualitas personal dan kelompok untuk menata dan membangun sebuah peradaban manusia yang lebih manusiawi dalam beragam aspek kehidupan.

* * *

Waka Waka-nya Shakira bagi benua Afrika masih dan sedang dalam proses pembuktian. Perjuangan sedang dan akan terus berlangsung sepanjang sepak bola masih dicintai oleh penghuni jagad ini. Bila bukan sekarang, mungkin empat tahun, delapan tahun, atau dua belas tahun ke depan. Bila saatnya trofi bergengsi itu diangkat oleh pemuda-pemuda Afrika, Waka Waka-nya Shakira menjadi sebuah kenyataan.

Yang pasti bahwa Waka Waka-nya Shakira menjadi kesempatan pembuktian di ajang olahraga dan sebuah usaha bersama demi peningkatan ekonomi, bantuan sosial untuk anak-anak Afrika yang membutuhkan pendidikan, serta solidaritas untuk membangun sebuah peradaban manusia tanpa sekat yang membedakan satu dengan yang lainnya.

Satu pertanyaan kecil yang menggelitik, bila Waka Waka-nya Shakira merupakan ungkapan harapan untuk meraih mimpi indah, apakah waka -nya (gengsi/kehormatan) orang Bajawa, Flores, dan NTT pada umumnya masih sebatas mimpi mengadakan pesta yang memiskinkan? Mata dunia juga sedang menatap Flores dan NTT. Mudah-mudahan waka kita lebih terarah pada kebaikan dan kemajuan yang memerdekakan. Mari kita bersama membuktikannya.

Tulisan yang sama dapat dibaca dalam:

1. https://andreasneke.blogspot.com. 

2. Buku " Iman yang Membumi, Menelusuri Praksis Berimana Masyarakat Ngada, Flores, NTT", karangan Andreas Neke

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun