Kemandirian: Tinjauan Teologis
- Bukan berarti tidak membutuhkan bantuan orang lain sama sekali
- Sikap seorang yang dewasa dalam mengerjakan segala sesuatunya tanpa bantuan orang lain
- Menguasai banyak hal, tetapi bukan semua hal, melalui usaha  memperkaya diri dengan banyak hal yang berguna
- Bijaksana
Sutjipto Subeno merumuskan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan tepat dengan pertimbangan yang matang di dalam kondisi yang tepat. Selain pintar, juga membutuhkan hikmat tertinggi dari Tuhan (bdk. Mat 25.1-13). Bijaksana dalam mengambil keputusan harus didasarkan pada pertimbangan yang matang dan dari hikmat/pimpinan Roh Kudus, juga bijaksana dalam mengelola segala sesuatu: keuangan, waktu, dll. - Bertanggungjawab atas segala sesuatu
- Ketika mengatakan atau melakukan sesuatu, kita harus berani mempertanggungjawabkannya. Jangan pernah melarikan diri atau memelintir apa yang telah kita katakan atau lakukan kalau itu salah.
- Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah kita putuskan. Bertanggungjawab atas pemikiran, perkataan, dan perbuatan kita di dalam menekuni pilihan. Tanggung jawab itu dilakukan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (bdk. Kol. 3:23). Sebelum mengatakan segala sesuatu, belajarlah berpikir terlebih dahulu akan apa yang hendak kita ucapkan, karena perkataan yang tanpa dipikir adalah suatu kesia-siaan dan itu akan dihakimi Tuhan kelak (Mat. 12:36-37).
- Tahan menderita, yang berarti rela menerima risiko (bdk. Flp. 4:13, 2Tim. 1:12).
Tulisan yang sama dapat dibaca dalam:
1. https://andreasneke.blogspot.com/
2. Buku "Remaja dan Pergumulan Jati Dirinya", Karangan Andreas Neke
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H