Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja dan Identitasnya sebagai Pria dan Wanita

25 Mei 2024   09:13 Diperbarui: 26 Mei 2024   10:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, menurut citra-Nya sendiri (Kej 1:26)

 

Waktu menciptakan manusia, Allah perlu bekerja secara khusus. "Tuhan Allah membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafas  hidup ke dalam hidungnya" (Kej 2:27)

 

Segala sesuatu termasuk taman Firdaus diserahkan oleh Allah untuk manusia (Kej 1:26)

 

  • Manusia diciptakan sungguh amat baik
  • Manusia diberi mandat/kuasa, bukan untuk mengeksploitasi tetapi untuk menyempurnakan penciptaan. Manusia adalah co-creator Dei (rekan Kerja Allah)
  • Mengikuti gagasan raja yang mengenakan pakaian kebesaran -- mahkota - : manusia adalah mahkota/puncak segala ciptaan karena diciptakan pada hari terakhir dalam keseluruhan proses penciptaan

 

Gambaran perikop Kej di atas menegaskan kembali identitas kita sebagai manusia, termasuk sebagai remaja pria dan wanita. Manusia (pria dan wanita - remaja pria dan wanita) diciptakan sungguh amat baik. Manusia teramat mulia dan berharga. Inilah status asali kita sebagai anak-anak Allah.

 

Status ini kiranya dipertahankan dalam keseluruhan hidup kita dengan bersikap sebagai seorang remaja pria dan wanita yang bermartabat. Bila tindakan kita menyimpang dari martabat asali kita, dengannya kita telah merendahkan/menurunkan martabat kita sebagai citra Allah (imago Dei-gambar Allah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun