“Saya mendengar dari siswa dan saya sudah membaca tulisan Bapak”
“Lantas apa pandangan Ibu?”
“Tulisan Bapak Bagus”
“Apa ada unsur suka di dalamnya?”
“Ya, pasti ada. Kalau tidak suka mana mungkin Bapak lelah-lelah menuliskan itu!”
“Jadi apa definisi suka menurut Ibu?”
“Suka itu adalah bentuk kekaguman pada sesuatu hal”
“Apa suka sama dengan cinta?”
“Saya tidak tahu sama atau tidak. Tapi menurut saya suka adalah awal adanya cinta. Tidak mungkin Bapak mencintai seseorang dengan mengatakan saya cinta dia karena tidak suka hidungnya. Pasti Bapak mengatakan saya cinta dia karena suka pada hidungnya” Kami berdua pun tertawa. Topik pembicaraan kami ganti dengan hal-hal aneh yang lainnya yang membuat kami tertawa.
Aku semakin yakin dia adalah wanita muslimah yang cerdas. Aku yakin akan semakin banyak wanita cerdas akan di didiknya. Dia hanya mencoba menghindar dari upaya ku mencari tahu sudut pandangnya dari keadaan ini. Keadaan ini, ya keadaan ini. Tersenyum aku. Setidaknya untuk urusan keadaan Eli, aku sudah dapat informasi kalau dia sakit. Aku hanya berharap dia sakit bukan karena tulisan ku, apalagi karena urusan suka. Aku pun tersenyum saja. Semoga kau cepat sembuh Eli. Demikianlah doa ku dalam hati.
*